PENDAPAT PARA ULAMA TENTANG HADIS DHO'IF (KEHUJJAHAN HADIS DHO'IF)
hadits dha’if
itu, Ulama membagi menjadi dua: 1) yang mesti di tolak dan 2) yang tidak
mesti di tolak. Dengan kata lain yaitu ada yang sangat lemah dan ada juga yang lemahnya
ringan.
Tentang yang sangat lemah ini tidak ada
perselisihan dan menolaknya, sedangkan yang lemahnya ringan, ‘ulama berpendapat boleh dipakai untuk beberapa hal saja. [1]
a. Fadla-ilul-a’mal; keutamaan-keutamaan dari beberapa amal , yakni
hadis-hadis yang menerangkan keutamaan sesuatu amal.
b. Qish-shah-qish-shah; cerita-cerita, yakni hadis-hadis yang berisi
cerita-cerita.
c. Zuhud; tidak suka kepada dunia , yakni hadis-hadis yang mengandung supaya
manusia benci kepada dunia,
d. Targhib; menggemarkan, yakni hadis-hadis yang mengandung penggemaran Supaya
orang suka mengerjakan suatu amal.
e. Ganjaran; yakni hadits-hadits yang menjamin ganjaran bagi suatu amal.
f. Siksaan; yakni hadits-hadits yang menerangkan kalau orang mengerjakan amal
ini atau amal itu
g. Akhlak; yakni hadits-hadits yang mengandungkemuliaan akhlak atau sopan
santun.
h. Peperangan- peperangan; hadits yang berisi tentang cerita-cerita peperangan
.
i. Dzikir- dzikir; yakni hadis yang berisi tentang dzikir-dzikir.
Comments
Post a Comment