aKIDAH

1.      IMAN KEPADA ALLAH



Nabi Shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

مَامِنْ مَوْلُوْدٍِ إِلاَّ يُوْ لَدُعَلَى الْفِطْرَةِ فَأَ بْوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْيُمَجِّسَانِهِ

Tidaklah anak itu lahir melainkan dalam keadaan fitrah, kedua orangtuanya lah yang menjadikan mereka Yahudi, Nashrani, atau Majusi.”( HR. Bukhori)
Bahwa makhluk tersebut tidak muncul begitu saja secara kebetulan, karena segala sesuatu yang wujud pasti ada yang mewujudkan yang tidak lain adalah Allah, Tuhan semesta alam.

Allah berfirman, ”Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?”(QS. Ath-Thur: 35)
Maksudnya, tidak mungkin mereka tercipta tanpa ada yang menciptakan dan tidak mungkin mereka mampu menciptakan dirinya sendiri. Berarti mereka pasti ada yang menciptakan, yaitu Allah yang maha suci.

Lebih jelasnya kita ambil contoh, seandainya ada orang yang memberitahu anda ada sebuah istana yang sangat megah yang dikelilingi taman, terdapat sungai yang mengalir di sekitarnya, di dalamnya penuh permadani, perhiasan dan ornamen-ornamen indah. Lalu orang tersebut berkata kepada anda, istana yang lengkap beserta isinya itu ada dengan sendirinya atau muncul begitu saja tanpa ada yang membangunnya. Maka anda pasti segera mengingkari dan tidak mempercayai cerita tersebut dan anda menganggap ucapannya itu sebagai suatu kebodohan.


2. IMAN KEPADA PARA MALAIKAT ALLAH

Rukun akidah yang kedua setelah iman kepada Allah, adalah iman kepada adanya malaikat. Iman kepada malaikat lebih didahulukan daripada iman kepada nabi dan rasul, hal ini dikaitkan dengan salah satu fungsi utama malaikat, yaitu sebagai penyampai wahyu Allah kepada nabi-Nya.
Salah satu dalil untuk mengetahui keberadaan malaikat adalah melalui berita yang mutawatir (akurat), dan satu-satunya berita yang paling akurat adalah berita yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yaitu Al Qur’an. Dalam Al Qur’an masalah malaikat disebutkan lebih dari 75 kali, tersebar dalam 33 surat .
Iman kepada malaikat merupakan bagian dari akidah. Apabila hal itu hilang, gugurlah keIslaman seseorang.
"… Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (An Nisaa’ : 136)
Untuk mengenal malaikat, maka kita perlu mengenal sifat-sifatnya, yang dapat kita ketahui melalui Al Qur’an. Sifat-sifat malaikat tersebut antara lain :
  1. Malaikat diciptakan dari cahaya.
"Para malaikat diciptakan Allah dari cahaya, dan diciptakan-Nya jin dari api, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang dijelaskan pada kalian." (HR. Muslim dari Aisyah r.a.)
Karena malaikat diciptakan dari cahaya, maka mereka tentu mewarisi sifat cahaya, sebagaimana manusia mewarisi sifat tanah. Para malaikat tidak bisa kita lihat, dan mampu bergerak secepat cahaya.
  1. Malaikat mempunyai kemampuan yang luar biasa dengan ijin-Nya.
Diantara kemampuan malaikat, mereka bisa berubah wujud, bahkan mampu mengangkat singgasana (‘arsy) Allah.
"…Dan, pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka." (Al Haqqah : 16)
  1. Para malaikat diciptakan sebelum penciptaan manusia.
Hal ini nampak dengan jelas tersirat pada surat Al Baqarah 30;
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpankan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
  1. Malaikat selalu patuh dan taat kepada Allah.
Mereka senantiasa bertaqarrub kepada Allah dan sangat takut kepada-Nya.
"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah daan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud." [Al A’raf : 206]
  1. Malaikat dijadikan Allah sebagai penyampai wahyu kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
"Dia menurunkan para malaikat dengan membawa wahyu dengan perintahNya, kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya; ‘Peringatkanlah olehmu sekalian bahwasanya tidaak ada Tuhan yang hak melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku’."(An Nahl : 2)
  1. Diantara para malakiat ada yang bertugas menyertai manusia.
Salah satu tugas malaikat tersebut adalah mencatat perbuatan orang-orang mukallaf, tanpa lalai sedikit pun.
"(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lainnya duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." [QS. Qaaf: 17-18]
Selain itu ada pula malaikat yang menjaga kita dari bencana atau dampak negatif.
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah…"[Ar-Ra’d : 11]
  1. Jumlah malaikat sangatlah banyak, tiada yang mengetahui kecuali Dia.
" …Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri …" [Al Muddatstsir : 31]
Iman kepada Kitab-kitab Allah
A. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah
Menurut bahasa, kata kitab berarti buku, surah kiriman, dan hukum (peraturan). Sedangkan iman, artinya percaya. Jadi iman kepada kitab allah yaitu percaya atau yakin bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabNya untuk dijadikan sebagai pedman hidup (way of life) umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Menurut ajaran dalam syariat islam, beriman kepada kitab-kitab Allah, termasuk dalam rukun iman dan menjadi ciri-ciri dari muttaqien (orang yang bertaqwa) sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 4 yang berbunyi : “Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Qurán) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (keidupan) akhirat”(Qs. Al Baqarah/2: 4)
B. Nama-nama kitab Allah
  1. Kitab Taurat
Taurat adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa untuk membimbing kaumnya (bani israil). Kitab ini menggunakan bahasa suryani. Kitab taurat dalam bahasa Ibrani disebut Thora.Kitab Taurat sudah tidak berlaku lagi setelah diturunkannya Al-Qur’án kepada nabi Muhammad. Menurut fakta yang ada, rang yahudi mengakui kitab Taurat sebagai kitab yang Allah turunkan kepad Nabi Musa. Taurat juga di akui leh kaum Nashara (sebagai perjanjian lama). Orang islam mengakui bahwa Taurat diturunkan kepada Nabi Musa.
2. kitab Zabur
Zabur adalah kitab suci yang diberikan kepada Nabi Daud. Zabur berasal dari kata zabara-yazburu-zabran yang artinya menulis.Kitab zabur menggunakan bahsa Qibti. Zabur dalam bahasa arab yaitu mazbur-mazabur. Kitab zabur berisis 150 nynyian yang disenandungkan Nabi Daud dengan mengungkapkan semua pengalaman yang dialamisemasa hidupnya.
3. Kitab Injil
Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa bin maryam. Kitab injil menggunakan bahasa Ibrani.kitab ini pada dasarnya berisi tentang ajakan kepada umat Nabi Isa untuk hidup dengan zuhud (menjauhi kerakusan dan ketamakan duniawi). Hal itu dimaksudkan untuk meluruskan kaum Yahudi yang bersifat materialistis. Namun pada masa sekarang ini, Injil dikalangan Nashara dikenal mempunya 2 bagian, yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru. Dalam sejarah kita kenal bahwa Waraqah bin NAufal menulis kitab-kitab dari bahsa ibrani ke bahasa Arab. Sampai sekarang tidak diketahui mana Injil yang asli . Banyak versi penulisan kitab Injil dalam berbagai bahasa.
4. Al Qur’án
Al Qur’án adalah kitab suci umat ISlam. Kita harus yakin bahwa Al Qur’an ádalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir. Al Qur’án juga dinamakan Al Kitab (ketetapan atau tulisan), Adz Dzikr (peringatan), dan Al Furqan (pembeda anatara benar dan salah).
Al Qur’an mempunyai tujuan untuk menyempurnakan kitab-kitab terdahulu. Adapun Al Qur’an berlaku sampai hari kiamat.
C. Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada kitab Allah
  1. Mengakui dan menghormati kitab sebelum Al Qur’án’ sebagai pedoman umat sebelumnya
  2. Meyakini bahwa Al Qur’án’merupakan kitab yang paling utama
  3. Meyakini bahwa Al Qur’án adalah pedoman hidup untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman
  4. Mempelajari Al Qur’an
  5. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Umat manusia, khususnya umat muslim harus meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing. Al Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir dan penyempurna sebelumnya telah diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Upaya memahami isi kandungan Al Qur’an, ada beberapa tahapan yang perlu kita jalani antara lain sebagai berikut.
  1. Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi Islam sebagai agama yang mendapat ridha Allah SWT.
  2. Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al Qur’an.
  3. Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Qur’an itu banyak sekali surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau berupa perumpamaan.
  4. Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari dan memahami Al Qur’an.
  5. Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa didalam Al Qur’an banyak sekali surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa langsung diartikan, akan tetapi memiliki arti tersirat.
  6. Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Qur’an tidak diturunkan untuk menyusahkan manusia dan harus mendahulukan surah atau ayat yang lebih mudah dan tegas maksudnya untuk segera dilaksanakan.
  7. Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al Qur’an terbagi dua macam (QS Ali Imran : 7) yaitu pertama, ayat-ayat muhkamat yakni ayat-ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah dimengerti. Ayat-ayat muhkamat adalah pokok-pokok isi Al Qur’an yang harus dilaksanakan oleh manusia dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang mutasyabihat adalah ayat-ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui makna dan maksudnya.
Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Qur’an sesuai dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing (QS 12 : 22, 4 : 36, 65 : 7, 2 : 215, 3 : 92, 2 : 269).

D. Hikmah  beriman kepada kitab-kita AllahAdapun hikmah beriman kepada kitab-kita Allah yaitu :
  1. Mendapatkan pahala
  2. Terdorong untuk banyak beramal kebajikan
  3. Meningkatkan kualitas pribadi
  4. Menambah kuat keyakinan kepada kebenaran Al Qur’an karena mukjizat terbesar
Ada hikmah yang bisa direnungi mengapa Allah menurunkan Al Qur’an kepada umat manusia yang diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Menjadikan manusia tidak kesulitan, atau agar kehidupan manusia menjadi aman, tenteram, damai, sejahtera, selamat dunia dan akhirat serta mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan. (keterangan selanjutnya lihat QS Thaha :
Artinya: Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
  1. Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat tetap diperbolehkan (keterangan selanjutnya lihat QS Yunus : 19.
Artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka], tentang apa yang mereka perselisihkan itu. lihat al-Qur’an online di Goole,
  1. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa (keterangan selanjutnya lihat QS Ali Imran : 138,
Artinya: (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. lihat al-Qur’an online di Goole,
  1. Untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya (keterangan selanjutnya lihat QS Al Maidah : 48,
Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, lihat al-Qur’an online di Goole,
  1. Untuk menginformasikan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan jalannya masing-masing dalam menyembah Allah (keterangan selanjutnya lihat Al Hajj : 67
Artinya: Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. lihat al-Qur’an online di Goole,
6 Untuk menginformasikan bahwa Allah tidak menyukai agama tauhid Nya (islam) dipecah belah (keterangan selanjutnya lihat QS Al Hijr : 90-91, Al Anbiya : 92-93, Al Mukminun : 52-54, Ar Rum : 30-32, Al Maidah : 54, an An Nisa : 150-152
7. Untuk menginformasikan bahwa Al Qur’an berisi perintah-perintah Allah, larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-kisah teladan dan juga kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah untuk seluruh manusia dan pelajaran bagi orang yang bertakwa.
8. Al Qur’an adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk Allah bagi seluruh umat manusia sejak nabi Adam a.s sampai nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman hidup bagi manusia yang takwa kepada Allah untuk mencapai islam selama ada langit dan bumi (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 88-85, Shad : 87, dan At Takwir : 27)
Manusia ingin mencapai kehidupan yang selamat sejahtera, baik didunia maupun di akhirat harus menggunakan pedoman hidup yang lurus dan benar yaitu Al Qur’an (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 84-85, dan At Takwir : 27).
A. Pengertian Hari Akhir
Iman kepada  hari akhir atau hari kiamat adalah meyakini adanya kehidupan yang kekal abadi setelah hancurnya alam semesta ini dan manusia akan mendapat balasan yang seadil-adilnya tentang amal yang telah dilakukan sewaktu di dunia.Tentang kapan datangnya hari kiamat, tidak ada yang dapat mengetahuinya termasuk Nabi dan Rasul kecuali hanyalah Allah swt.  Sebagaimana firman Allah swt berikut :
يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسيهَاصلى قُلْ اِنَّمَاعِلْمُهاَعِنْدَرَبِّىصلى لاَيُجَلِّيْهَالِوَقْتِهَااِلاَّهُوَج ثَقُلَتْ فِى السَّموَاتِ وَاْلأَرْضِج لاَتَأْتِيْكُمْ اِلاَّبَغْتَةًقلى يَسْئَلُوْنَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاصلى قُلْ اِنَّمَاعِلْمُهَا عِنْدَاللهِ وَلكِنَّ أَكْثَرَالناَّسِ لاَيَعْلَمُوْنُ
Artinya : ”Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah : “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui”. (QS. Al- A’raf : 187)
 Hari akhir sama dengan hari kiamat. Para Ulama’ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.
  1. Kiamat Sugra, adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya kematian dan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan sebagainya. 
  2. Kiamat Kubra, adalah kiamat besar Adalah hancurnya alam semesta dengan segala isinya secara serempak, atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk alam ini secara serempak.
Kapan terjadinya hari kiamat hanya Allah yang tahu, tidak ada satu makhlukpun yang dapat mengetahui secara pasti kapan kiamat terjadi. Firman Allah dalam Surat Thoha ayat 15 :
اِنَّالسَّاعَةَاتِيَةٌاَكَادُاُخْفِيْهَالِتُجْزَىكُلُّ  نَفْسٍبِمَاتَسْعَى 
Artinya : “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan” (QS. Thoha : 15)
B.   Tanda-tanda hari akhir
Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tanda-tanda hari kiamat adalah sebagai berikut :
  1. Tanda-tanda kiamat kecil
    1. Hamba sahaya perempuan melahirkan Tuannya
    2. Ilmu agama dianggap tidak penting
    3. Perzinaan terjadi dimana-mana, karena memperoleh ijin dari penguasa
    4. Minuman keras sudah menjadi minuman kebiasaan sehari-hari
    5. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan perbandingan 50:1
    6. Ada dua golongan besar yang saling membunuh tetapi sama-sama dirinya memperjuangkan Islam
    7. Banyak terjadi gempa bumi
    8. Fitnah muncul dimana-mana
    9. Pembunuhan merajalela
    10. Banyak manusia yang mengingkari dirinya mati
    11. Lahirnya Dajjal (tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah swt dan banyak berbohong serta menipu dan menganggap baik sesuatu yang buruk atau menggambarkan sesuatu yang tidak baik menggambarkannya dengan yang memikat hati
  2. Tanda-tanda kiamat besar :
    1. Matahari terbit dari barat
    2. Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara
    3. Rusaknya Ka’bah dengan sendirinya
    4. Seluruh manusia menjadi kafir
    5. Lenyapnya Al- Qur’an
    6. Kekuasaan Bangsa Ya’juj dan Ma’juj.  Ya’juj dan Ma’juj adalah kaum yang suka membuat kerusakan di muka bumi.
C.   Gambaran hari kiamat menurut Al- Qur’an
Kejadian hari kiamat begitu dahsyat, sehingga tidak bisa digambarkan. Banyak sekali ayat-ayat Al- Qur’an yang menggambarkan hari kiamat. Dibawah ini akan kamu pelajari beberapa ayat Al- Qur’an yang membahas tentang hari kiamat
1. Datangnya hari kiamat ditandai dengan tiupan sang sakala. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِفَفَزِعَ مَنْ فِى السَّموَاتِ وَمَنْ فِى اْلاَرْضِ اِلاَّمَنْ شَاءَ اللهُج وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِيْنَ 
Artinya : “Dan (Ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri”. (QS. An- Naml : 87)
2. Bumi digoncangkan dengan goncangan yang sangat keras serta mengeluar kan isi yang dikandungnya. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
اِذَازُلْزِلَتِ اْلاَرْضُ زِلْزَالَهَا وَاَخْرَجَتِ اْلاَرْضُ اَثْقَالَهَا   وَقَالَ اْلاِنْسَانُ مَالَهَا يَوْمَئِذٍتُحَدِّثُ اَخْبَارَهَا  بِأَنَّ رَبَّكَ اَوْحى لَهَا
Artinya : “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat)(1) Dan bumi Telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya(2) Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?” (3) Pada hari itu bumi menceritakan beritanya(4) Karena Sesungguhnya Tuhanmu Telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya”. (5) (QS. Al- Zalzalah : 1 – 5)
3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
وَحُمِلَتِ اْلاَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّاتَادَكَّةًوَاحِدَةً 
Artinya : “Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur”. (QS. Al-  Haqqah : 14)
4. Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
اِذَاالسَّماَءُ انْفَطَرَتْ  وَاِذَااْلكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ  وَاِذَاالْبِحَارُفُجِّرَتْ 
Artinya : “Apabila langit terbelah Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan Dan apabila lautan menjadikan meluap”. (QS. Al- Infithor : 1 – 3)
5. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap anaknya sendiri. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
يَأَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوْارَبَّكُمْ وَاخْشَوْايَوْمًالاَّيُجْزَى وَالِدٌعَنْ وَلَدِهِ وَلاَمَوْلُدٌهُوَجَازٍعَنْ وَالِدِهِ شَيْئًاج اِنَّ وَعْدَاللهِ حَقٌّصلى فَلاَتَغُرَّنَّكُمُ الْحَيوةُ الدُّنْياَوَلاَيَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُوْرُ 
Artinya : ”Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. Lukman : 33)
 D. Peristiwa yang berhubungan dengan Hari Akhir :
1. Yaumul Barzah / Alam Kubur, Masa / waktu antara sesudah meninggal nya seseorang sampai menunggu datangnya hari kiamat.
“ Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. Kemudian ditiup lagi sangkakala,lalu kami kumpulkan mereka itu semuanya “ (Q.S.Al Khafi ayat 99 )
2. Yaumul Baats, Masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur mulai dari manusia pertama sampai manusia terakhir

3. Yaumul Mahsyar : Masa dikumpulkannya manusia dipadang mahsyar untuk dihisab / diperhitungkan amal kebaikan dan keburukanya.
“ (yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya(dipadang Mahsyar) berkumpul menghadap kehadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (Q.S. Ibrahim : 48)
4. Yaumul Hisab/ Mizan : Masa diperhitungkan / ditimbang amal kebaikan dan keburukan manusia
“Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. ( Q.S. Yasin : 65 )
5. Syirot : Jembatan / jalan yang menghubungkan / mengantarkan manusia kesurga atau neraka.
6. Surga : Tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT.
“ Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga …….(Q.S. Al Hajj : 23 )
7. Neraka : Tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT.
*
“ Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? bukankah di neraka Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir? (Q.S. Az Zumar : 32 )
E. Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat
  1. Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup di dunia sehingga akan selalu taat kepada petunjuk-petunjuk agam dan membatasi diri terhadap kesenangan hidup di dunia.
  2. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia, yakni berbakti kepada Allah swt, orang tua, dan berbuat baik terhadap sesama manusia.
  3. Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai kehidupan yang hakiki bagi manusia.
  4. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan di hari akhir adalah tujuan setiap manusia yang hidup di dunia.
  5. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal sholeh dan meninggalkan segala larangan-larang-Nya.

Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun Iman yang ke- enam dan harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslimin dan muslimat. Iman kepada qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Iman kepada Qada dan Qadar artinya percaya dan yakin bahwasahnya Allah SWT memiliki kehendak, keputusan dan ketetapan atas semuanya makhlukNya termasuk segala sesuatu meliputi semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan benda-benda yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa berupa hidup atau mati, baik atau buruk, kemunculan atau kemusnahan. Sedangkan menurut bahasa pengertian qada dan qadar adalah sebagai berikut :
A. Pengertian Qada dan Qadar
  1. Arti Qada
    1. Qada berarti hukum atau keputusan  terdapat (  Q.S. Surat An- Nisa’ ayat 65 )
    2. Qada berarti mewujudkan atau menjadikan ( Q.S. Surat Fussilat ayat 12 )
    3. Qada berarti kehendak  ( Q.S. Surat Ali Imron ayat 47 )
    4. Qada berarti perintah  ( Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23
  2. Arti Qadar
    1. Qadar berarti mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya ( Q.S. Surat Fussilat ayat 10 )
    2. Qadar berarti ukuran ( Q.S. Surat Ar- Ra’du ayat 17 )
    3. Qadar berarti kekuasaan atau kemampuan ( Q.S. Surat Al- Baqarah ayat 236 )
    4. Qadar berarti ketentuan atau kepastian ( Q.S. Al- Mursalat ayat 23 )
    5. Qadar berarti perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu ( Q.S. Al- Qomar ayat 49

B.   Ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar
                  Seorang muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah swt pastinya memiliki tingkat ketaatan yang tinggi. Karena ketentuan Allah swt menyangkut hidup di dunia dan di akherat. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadarnya Allah swt adalah :
  1. Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan Allah swt
  2. Berusaha dan bekerja secara maksimal
  3. Tawakkal kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa
  4. Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat
  5. memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah swt
  6. bersabar dalam menghadapi cobaan
 C.   Hubungan Qada dan Qadar
Qada dan qadar merupakan satu kesatuan. Qada merupakan ketentuan, kehendak dan kemauan Allah swt. Sedangkan Qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah swt. Qada bersifat qodim (lebih dahulu ada), sedangkan qadar bersifat hudus (baru). Seorang ahli bahasa Al- Qur’an, Imam Ar- Raqib mengatakan bahwa Allah swt menakdirkan segala sesuatu dengan dua macam cara yaitu : memberikan qudrah atau kekuatan dan membuat ukuran serta cara-cara tertentu. Qada dan qadar biasa dikenal dengan sebutan taqdir Allah swt.
D. Jenis -jenis takdir
1. Taqdir muallaq yaitu qada dan qadarnya Allah yang masih digantungkan pada usaha atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang ingin kaya, pintar, sehat dan lain lain ini harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak mungkin semuanya itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
وَاَنْ لَّيْسَ لِلاِ نْسَانِ اِلاَّ مَاسَعَى (۳۹) وَاَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرى 
Artinya : “Dan bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakan. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian akan diberi balasan yang paling sempurna”. (QS. An- Najm : 53/39-40)
اِنَّ اللهَ لاَيـُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنـْفُسِهِمْط 
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu bangsa sehingga bangsa itu mau mengubah keadaan (nasib) yang ada pada mereka sendiri”. (QS. Ar- Ra’du : 13/11)
2. Taqdir mubrom yaitu qada dan qadarnya Allah swt yang sudah tidak dapat diubah lagi oleh manusia, walau ada ikhtiar dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ  فَاِذَاجَاءَاَجَلـُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُوْنَ 
Artinya : “Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun  dan tidak dapat pula memajukannya”. (QS. Surat Al- A’raf : 7/34)
Semua yang kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah swt, karena Allah swt adalah zat yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
وَعَلىَ اللهِ فـَتَوَكَّلُوْا اِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ 
Artinya : “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. Al- Maidah : 5/23)
E. Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar
  1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT ( Q.S. Al Hadid ayat 22 )
  2. Mendidik manusia untuk senantiasa berusaha / ikhtiar ( Q.S. Ar Ra’du ayat 11 dan An Najm ayat 39 – 42 )
  3. Mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal ( Q.S. Al  Baqarah ayat 155 – 156 dan Ali Imran ayat 159 )
  4. Mendidik manusia untuk tidak besikap sombong /takabur ( Q.S. Lukman ayat 18 )
F.    Contoh perilaku qada dan qadar
  1. Haris adalah seorang murid yang cerdas. Ia jarang belajar dalam jangka waktu yang lama. Ia belajar hanya beberapa menit sebelum waktu ulangan dimulai. Ketika menerima hasil ulangannya ia mendapatkan nilai yang memuaskan.
  2. Ketika kelas VII SMP Zahid adalah siswa yang berprestasi biasa saja. Namun berkat ketekunannya ia mampu mengejar ketertinggalan dari teman-temannya. Akhirnya pada waktu ujian akhir sekolah ia mampu menjadi yang terbaik.
  3. Zidane berusia 13 tahun. Sekarang ia duduk di kelas VII. Kehidupan zidane masih panjang berdasarkan usia hidup rata-rata penduduk Indonesia yaitu sekitar 64 tahun. Menginjak usia yang ke 15, ia menderita sakit keras. Berbagai model pengobatan telah dijalaninya. Namun akhirnya ia meninggal dunia.
Tambahan
Dalam kehdupan kita pernah mendengar istilah Sunnatullah. Sunnatullah berasal dari kata bahasa arab sunnah yang artinya bersinonim dengan kata tariqah berarti jalan yang dilalui. Kemudian kata tersebut digabung dengan lafadz Allah swt sehingga menjadi kata majemuk SunnatullahSunnatullah berarti ketentuan-ketentuan atau hukum Allah swt yang berlaku atas segenap alam dan berjalan secara tetap dan teratur.
Contohnya adalah api yang sifatnya panas dan membakar, air yang sifatnya membasahi dan mencari tempat yang rendah. Sifat seperti itu tetap dimanapun dan kapanpun. Sunnatullah terdiri dari dua macam yaitu :
1.    Sunnatullah Qouliyah (قَوْلِيَةٌadalah Sunnatullah yang berupa wahyu tertulis yaitu Al- Qur’an
2.    Sunnatullah Kauniyah (كَوْنِيَةٌ)adalah Sunnatullah yang tidak tertulis dan berupa kejadian atau fenomena alam. Contoh api itu panas dan membakar, matahari terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat dan pergantian siang dan malam. Wallahua’lam

Comments

Popular posts from this blog

PIDATO IDIOLOGI WANITA SHOLEHAH

Pengertian IAD , ISD dan IBD

PPKN Kelas 5 ( (keragaman sosial budaya Masyarakat)