PENDIDIKAN MASA DEPAN YANG BERNUANSA ISLAMI UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
PENDIDIKAN
MASA DEPAN YANG BERNUANSA ISLAMI
UNTUK
MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : Imu
Pendidikan
Dosen Pengampu :
Kisbiyanto, M. Pd
Disusun oleh :
Sulfiana Mufidah (1310110068)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KUDUS
JURUSAN TARBIYAH / PAI
PENDIDIKAN MASA DEPAN YANG BERNUANSA ISLAMI
UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana yang dilakukan oleh setiap orang. Pendidikan adalah sarana
yang dapat menunjang seseorang agar dapat mengasah dan menggali potensi dirinya
untuk terus berkarya dan berkarir dalam dunia pendidikan. Untuk
menghasilkan lulusan yang bagus atau berkualitas. Pendidikan harus dirancang dengan sedemikian rupa, supaya dapat menghasilkan
lulusan yang mampu bersaing yang tidak
hanya tingkat nasional saja tapi juga sampai tingkat internasional (Global).
Untuk itu, pedidikan sekolah untuk masa depan haruslah memiliki kurikulum utama
yang terdiri atas: Pendidikan agama, pendidikan bahasa inggris, pendidikan
keilmuan dan pendidikan ketrampilan.
Pendidikan agama merupakan
pendidikan yang sangat diperlukan oleh manusia
untuk membentuk manusia yang berakhlakul karimah. Apalagi pada saat ini,
zaman yang semakin maju dan teknologi semakin canggih. Hadirnya media massa
seperti internet, HP,dan lain-lain. Yang dapat dengan mudah mereka
menggunakannya atau mengaksesnya karena itu semua sekarang bukan barang yang
mewah lagi. Karena hampir tiap-tiap orang memiliki bahkan ada yang lebih dari
satu. Teknologi dapat menimbulkan dampak positif berupa kemajuaan dan
kesejahteraan bagi manusia, tetapi juga banyak dapak negatifnya.
Pendidikan
agama islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama
islam sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik
berakhlakul karimah atau berkepribadiaaan baik. Pendidikan agama islam harus
diberikan sejak dini, mulai dari usia kanak-kanak, remaja bahkan sampai dewasa.
Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah pendidikan agama islam mutlak harus
diberikan, karena pada jenjang itulah terjadi pembentukan kepribadian,
pembiasaan untuk menguasai konsep-konsep islam dan mengamalkannya dalam
kehidupan.
Pendidikan Bahasa Inggris, bahasa inggris
merupakan bahasa yang paling penting untuk dipelajari jika kita ingin bersaing
hingga tingkat internasional (dunia). Karena bahasa inggris merupakan bahasa
persatuan internasional. Supaya Kita
dapat berkomunikasi dan bekerjasama ditingkat dunia pada zaman global itu,
untuk mencapai itu sebaiknya sejak SD diajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar. Sehingga peserta didik terbiasa berbahasa Inggris seperti layaknya
berbahasa Indonesia. Tapi yang harus diingat jangan sampai meninggalkan bahasa tanah
air. Karena hal itu dpat merugikan diri kita sendiri. Alangka baiknya jika kita
bisa mempromosikan atau mengenalkan apa yang kita punya dalam negara kita yang
tercinta ini pada masyarakat global untuk kemajuan bangsa dan negeri kita yang
tercinta ini.
Pendidikan keilmuan, agar lulusan
mampu meneruskan pendidikannya ke tingkat lebih tinggi,ditingkat perguruan
tinggi harus sampai ketingkat ahli yaitu harus mampu mengembangkan ilmu. Ilmu
adalah pengetahuan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi, disistimatisasi dan
diinterpretasi. Seperti pendidikan-pendidikan yang ada diluar Negeri mereka itu
hanya mencetak peserta idik yang hanya mempelajari satu bidang keahlian saja.
Tidak seperti yang ada di negeri kita ini yang dapat mempelajari dari beberapa
keahlian. Namun hal itu juga terdapat banyak dampak positif dan negatif. Dampat
positif jika kita mempelajari banyak keahlian maka jika kita tidak dapat
bekerja sesuai dengan keahlian kita, kita dapat bekerja pada bidang keahlian
lain. Dampak negatif jika kita hanya mempunyai satu keahlian saja maka ketika
tidak ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian kita maka kita tidakdapat
bekerja.
Pendidikan ketrampilan
sekurang-kurangnya satu macam,agar lulusan dapat mencari kehidupan bila tidak
bekerja pada sektor formal sesuai keahliannya. Di indonesia juga sudah
didirikan sekolah yang berbasis ketrampilan yang biasa disebut SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan). Sekolah itu membuka beberapa jurusan diantaranya: teknik
mesin, teknik listrik, teknik elektronika industri, otomotif, vidio audio, komputer, tataboga,
menjahit, tata kecantikan, tata busana, dan lain-lain.
Selain itu di
Kudus juga didirikan Balai Pelatihan Kerja (BLK), disana tersedia banyak
jurusan/pelatihan diantaranya: jurusan/pelatihan bahasa Inggris, bahasa Korea,
Menjahit, Bordil, Komputer, WEB dan
Browser, Desain Grafis, Benkel, setir mobil, pertukangan dll. Biasanya
disana dilakukan pelatihan selama satu bulan dan setelah pelatihan itu selesai
dikasih perbekalan alat-alat untuk ikembangkan di masyarakat. Yang mengikuti
pelatihan menjahit dikasih mesin jahit, yang mengikuti tataboga (memasak)
diberi peralatan untuk memasak, dan lain-lain. Pelatihan ini diselenggarakan
untuk mengurangi angka pengangguran yang ada dimasyarakat.
Dari ke-empat pendidikan tersebut
yang harus paling diutamakan adalah pendidikan agama. Tujuan pendidikan agama
atau keimanan itu yang berhubungan dengan akhlak itu yang pertama akan
menjadikan murid merasa selalu dilihat tuhan, karena merasa dilihat Tuhan maka
ia tidak berani melakukan kenakalan. Kedua, agar murid selalu merasa melihat
Tuhan. Karena merasa selalu dilihat Tuhan, maka ia tambah tidak berani
melakukan kenakalan. Ketiga, agar murid merasa dekat sekali dengan Tuhan,
karena telah begitu dekat maka ia telah memiliki sebagian kecil sifat-sifat
Tuhan. Sehingga jika ingin melakukan sesutu maka ia akan berfikir-fikir dahulu.
Pendidikan
agama (Keimanan dan ketakwaan) menjadi inti pendidikan nasional jika tujuan
pendidikan itu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif dan mandiri.
Pendidikan
yang tidak atau kurang memperhatikan
pendidikan keimanan akan menghasilkan lulusan yang kurang baik akhlaknya. Akhlak yang rendah itu akan sangat berbahaya
bagi kehidupan bersama, dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan bersama
bahkan dapat menghancurkan negara bahkan dunia.
Lulusan yang kurang kuat imannya akan sangat sulit menghadapi kehidupan
pada zaman yang benar-benar global kelak.
Oleh karena itu, untuk mampu
bersaing hingga tingkat internasional maka kita membutuhkan bekal pendidikan
agama sebagai pengendali segala perbuatan yang kita lakukan. Kedua, pendidikan
bahasa Inggris agar kita mampu berkomunikasi dengan baik untuk melakukan kerja
sama. Ketiga, pendidikan keilmuan agar kita mempunyai sebuah keahlian atau
spesialis terhadap salah satu bidang. Keempat, pendidikan ketrampilan agar
lulusan dapat mencari kehidupan bila tidak dapat bekerja pada sektor formal
sesuai keahliannya.
Comments
Post a Comment