KONSEP PENDIDIKAN DI INDONESIA MENURUT PERSPEKTIF FILSAFAT
KONSEP PENDIDIKAN DI INDONESIA MENURUT PERSPEKTIF FILSAFAT
Pendidikan
adalah suatu usaha sadar untuk memanusiakan manusia. Manusia selalu
mengalami perubahan sehingga manusia membutuhkan pendidikan. Sebenarnya, pendidikan terdiri dari tiga
macam.
1. Pendidikan Informal,
yaitu pendidikan yang dimulai di dalam
keluarga dan lingkungan keluarga. Yaitu Pendidikan
yang diajarkan oleh orang tua (Ayah dan Ibu). Pendidikan keluarga merupakn pendidikan
yang pertama dn utama bagi seorang anak. Pendidikan informal ini mempunyai tujuan yaitu
menciptakan kepribadian. Sehingga kepribadiaan seseorang itu tergantng bagaimana
lingkungan keluarga itu mendidiknya.
2. Pendidikan Formal, yaitu
pendidikan di sekolah. Pendidikan yang diajarkan oleh seorang guru. Terdapat kurikulum,
biaya, dan jika lulus mendapatkan ijasah. Pendidikan ini tidak berada di
lingkungan keluarga. Pendidikan ini bertujuan memperolah pengetahuan. Contoh pendidikan formal yaitu
TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan lain-lai.
3. Pendidikan
Nonformal, pendidikan ini berada di suatu lembaga, tapi bukan sekolah. Tujuan
dari pendidikan ini adalah keterampilan. Di dalam pendidikan Nonformal terdapat
ijasah jika lulus, ada kurikulum, dan biaya. Pendidikan Nonformal lebih
kemasyarakat dan aspek pekerjaan. Misal;Kursus menjahit, kursus komputer,
kursus memasak, Sekolah diniah dan lain-lain.
Dari ketiga
pendidikan tersebut telah dilaksanakan di indonesia dan tidak sedikit yang berminat antara ketiganya.
Sebenarnya pendidikan di Indonesia dapat dikatakan lumayan, karena banyak dari
peserta didik mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Banyak juga
dari mereka yang telah menciptakan banyak inovasi.
Konsep pendidikan yang ada di Indonesia adalah Long Life Edocatioan,
yaitu pendidikan seumur hidup. Pendidikan seumur hidup merupakan pendidikan
yang berlangsung sepanjang hayat selama manusia itu masih ada di dunia, tidak
mengenal umur, jenis kelamin, warna kulit, agama dan lain-lain. Kenapa harus
pendidikan seumur hidup? Kerena manusia selalu mendapat pengaruh dari berbagai
hal, jadi pendidikan dan pengetahuan untuk menyeimbangkan pengaruh tersebut.
Pendidikan juga memiliki arti suatu proses yang terus-menerus dari bayi sampai
akhir hayat. Pendidikan seumur hidup telah dijelaskan di atas, yaitu pendidikan
Informal, pendidikan Formal dan pendidikan Nonformal. Secara umu Negara
Indonesia selalu mendapat pengaruh dari berbagai Negara lain, tidak hanya
pengaruh dari Negara, Indonesia juga dipengaruhi oleh dunia IPTEK, yang lebih
mencengangkan Indonesia tidak mampu menyaring antara kelebihan dan kekurangan dunia IPTEK. Tujuan dari pendidikan
seumur hidup ini untuk membangun manusia seutuhnya yang berwawasan luas,
memiliki pengetahuan, berbudi pekerti yang baik sesuai masyarakat, bertanggung
jawab kepada masyarakat, Tuhan, dan Negara.
Kenapa
pendidikan seumur hidup harus diterapkan di Indonesia? Karena masyarakat
Indonesia selalu mendapat pengaruh dari luar, yang salah satunya sudah
dicantumkan di atas, yaitu IPTEK. Banyak dari para masyarakat apalagi mereka yang
masih berusia remaja, mereka belum dapat menyaring manfaat IPTEK dengan baik.
Mereka hanya memikirkan kesenangan dari manfaat IPTEK tersebut. Banyak dari
mereka yang berpendidikan, tetapi mereka masih saja melakukan hal-hal yang
sebenarnya tidak bermanfaat. Untuk
itulah pendidikan seumur hidup harus selalu diterapakan.
Pendidikan
seumur hidup membantu mereka untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk, mereka selalu dan
aktif diberi stimulus (rangsangan) yaitu berupa pendidikan, maka lama-kelamaan mereka akan tahu bahwa yang
mereka lakukan adalah salah dan tidak bermanfaat. Pendidikan seumur hidup tidak
hanya berhenti ketika mereka anak-anak, remaja, dan dewasa, tetapi secara
terus-menerus (kontinu) pendidikan tersebut akan selalu mereka dapatkan.
Menurut
konsep pendidikan seumur hidup, pendidikan tidak terbatas oleh ruang dan waktu,
pendidikan akan berlangsung dalam totalitas kehidupan, di dalam keluarga,
masyarakat, tempat ibadah, lembaga organisasi, dan lain-lain.
Pendidikan seumur hidup memiliki dampak pada
meluasnya pengetahuan dan pemahaman warga Negara akan perkembanga ilmu
pengetahuan dan teknologi serta munculnya kesadaran bertanggung jawab terhadap
kehidupan pribadi dan sosial secara dinamis. Dengan adanya pendidikan seumur
hidup akan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik melalui
keterampilan membaca dan menulis serta keterampilan berpikir kreatif dan
kritis.
Sebenarnya
pendidikan seumur hidup itu penting, karena
banyak manfaatnya. Dari mulai bayi sampai akhir hayat manusia telah dididik, ini
menandakan bahwa manusia makhluk yang mulia. Pendidikan seumur hidup tidak hanya pada anak-anak tetapi harus diusahakan sampai tua. Orang
yang sudah tua pun harus tetap diberi pendidikan. Karena supaya dia mengetahui
untuk apa sebenarnya dia hidup. Dengan pendidikan ia akan mengetahui dan
berusaha menjadi yang lebih baik, pendidikan tersebut akan menciptakan
pengetahuan.
Pendidikan
seumur hidup memberikan kesempatan bagi setiap warga Indonesia yang tidak
berkesempatan untuk mengikuti pendidikan formal dapat belajar dengan rangka
mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuha hidupnya. Melalui
pendidikan seumur hidup dimungkinkan seseorang bertambah pengetahuannya dan
memiliki sikap tanggung jawab yabg baik, dan dengan konsep ini memberikan
manusia kesdaran bahwa pendidikan itu penting untuk kehidupannya.
Tujuan
pendidikan seumur hidup adalah:
1. Memberikan
kesempatan untuk belajar bagi setiap manusia sepanjang umurnya tanpa adanya
batas yang mengikat dirinya.
2. Mengembangkan
potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikinya yakni seluruh
aspek pembawaanyya secara optimal.
3. Memperbaiki
dan memperluas wawasan dan pengetahuan yang berguna dalam merubah kehidupan
yang lebih baik.
4. Meningkatkan
kesadaran dan introspeksi diri dalam menjalani hidup tanpa harus merasa
terbebani dan tertekan akibat kurangnya pemgetahuan yang dimiliki.
5. Meningkatkan
kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Jadi, banyak manfaat dari konsep pendidikan seumur
hidup ini. Baik anak-anak, remaja, sewasa, dan lanjutusia pun dapat merasakan pendidikan, dan pendidikan
tersebut tidak harus berada di lembaga sekolah, melainkan di lembaga masyarakat
dan keluarga pun tetap mendapat pendidikan, itulah pentingnya pendidikan. Karena selama manusia hidup pasti menghadapi masalah. Selama manusia itu
masih memiliki permasalahan maka selama itu juga manusia membutuhkan
pendidikan.
Comments
Post a Comment