MENGURANGI KADAR TIMBAL (Pb) PADA LIMBAH BATIK DENGAN BANTUAN FOTOKATALIS TITANIUM DIOKSIDA ( TiO2)
MENGURANGI KADAR TIMBAL (Pb) PADA LIMBAH BATIK
DENGAN BANTUAN FOTOKATALIS TITANIUM DIOKSIDA ( TiO2)
Pada
era globalisasi ini, lingkungan menjadikan pengaruh yang sangat besar terhadap
kesehatan. Hal itu nampak ketika banyak masyarakat yang kesehatannya terganggu akibat
masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah cair dari hasil industri
di Indonesia. Salah satunya ialah limbah hasil industri batik. Industri batik
di Indonesia merupakan penghasil limbah cair yang berasal dari proses pewarnaan.
Selain juga kandungan zat warnanya yang tinggi, limbah industri batik juga
mengandung bahan-bahan kimia yang susah larut serta susah diuraikan. Limbah
batik yang dihasilkan yakni mengandung ion logam berat, seperti Timbal (Pb),
Besi (Fe), Seng, dan lain-lain. Pencemaran air yang disebabkan oleh logam berat
lama-kelamaan akan menjadi masalah yang serius yang harus ditangani lebih
lanjut, mengingat volume limbah yang dihasilkan semakin besar, sifat tosik
logam berat, dan masuknya logam berat yang masuk dalam tanah yang mempengaruhi
kulitas air.
Timbal
(Pb) termasuk logam yang bersifat toksik. Logam ini dapat berasal dari berbagai
sumber. Masuknya (Pb) dalam sistem pencernaan dapat menyebabkan kerusakan
sistem syaraf, saluran pencernaan, dan ginjal. Gejala keracunan (Pb)
bervariasi, dari badan lemah dan sakit kepala sampai kejang-kejang, ayan,
kebutaan, dan lemah mental. Sifat kimia (Pb) hampir sama dengan kalsium. Timbal
dapat tertimbun dalam tulang, dan juga jaringan lunak. Salah satu efek negatif
dari (Pb) adalah dapat menghambat pembentukan hemoglobin dalam darah, sehingga
menyebabkan anemia. Pada konsentrasi yang tinggi (Pb) menyebabkan kerusakan
syaraf permanen dan kematian.
Berhubungan
dengan bahaya yang disebabkan oleh logam berat yang terdapat pada limbah
tersebut, berbagai upaya telah diaplikasikan dalam mengatasi hal tersebut,
salah satunya dengan aplikasi pemanfaatan fotokatalis yang tujuannya untuk menghindari
pengaruh yang membahayakan terhadap makhluk hidup, konsentrasi logam berat
harus ditekan ke tingkat yang aman dengan mengolah limbah tersebut sebelum
dibuang ke aliran sungai sehingga tidak akan menimbulkan polusi pada air. Salah
satu metode untuk mengolah ion logam berat adalah dengan fotokatalis TiO2,
dimana TiO2 ini dapat meminimalkan kandungan ion logam berat dalam limbah.
Limbah
cair zat warna yang dihasilkan oleh industri tekstil umumnya merupakan senyawa yang
mengandung ion logam serta dapat menyebabkan pencemaran lingkungan terutama
lingkungan perairan. Jenis bahan pewarna yang digunakan di dalam industri
tekstil sangat beraneka ragam, dan biasanya tidak terdiri atas satu jenis zat
warna. Salah satu jenis logam pencemar prioritas tinggi yang ditemukan dalam
limbah industri batik adalah timbal (Pb). Kadar Timbal (Pb) dalam limbah cair
industri batik dapat mencapai 0,2349 mg/L
Meskipun
dalam jumlah kecil, Timbal (Pb) yang terdapat dalam limbah batik dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan. Keracunan akut oleh timbal akan mengakibatkan terganggunya
sistem saraf, hati dan ginjal, sistem reproduksi, otak dan bahkan dapat
menyebabkan kematian. Paparan kronis Timbal (Pb) dapat menyebabkan gangguan
kesuburan, keguguran dan kematian bayi. Oleh karena itu penanganan limbah batik
menjadi susah dan memerlukan beberapa tahapan hingga limbah tersebut aman untuk
dilepaskan ke lingkungan perairan. Berikut akan dibahas secara sederhana
mengenai penanggulangan limbah batik dengan bantuan fotokatalis.
Fotokatalis
adalah reaksi kimia yang berjalan dengan bantuan katalis (zat yang mempercepat
laju reaksi kimia pada suhu tertentu) dan katalis tersebut aktif ketika
disinari cahaya matahari. Senyawa dalam metode ini yang akan digunakan untuk
mereduksi ion Timbal (Pb) ialah Titanium dioksida (TiO2). Titanium dioksida
(TiO2) atau dikenal dengan Titania, yang secara alami merupakan oksida dari
titanium. Beberapa keunggulan yang dimiliki titania, diantaranya memiliki sifat
optik yang baik, tidak beracun, harganya murah, memiliki aktivitas fotokatalis
yang baik, semikonduktor dengan bandgap (celah energi antara pita
valensi dan konduksi) yang lebar, ketersediaan yang melimpah, tidak larut dalam
air, memiliki permukaan yang luas, stabilitas mekanik dan termal (kolom udara)
yang tinggi, dan ramah lingkungan. Titania memiliki tiga jenis bentuk kristal,
diantaranya: rutile, anatase, dan brookite yang dapat dilihat pada gambar berikut
ini.
Diantara
ketiganya, umumnya titania berada dalam bentuk rutile dan anatase yang keduanya
berstruktur tetragonal yang secara termodinamika anatase lebih stabil daripada
rutile. Titania dalam bentuk anatase adalah titania yang paling baik digunakan
sebagai fotokatalis UV, karena titania hanya dapat menyerap sinar UV yang
kelimpahannya sedikit di alam.
Cara
kerja fotokatalis yakni serbuk dari hasil metode sonokimia dilarutkan ke dalam
limbah batik kemudian terkena paparan sinar matahari, selanjutnya terjadilah
reaksi kimia berupa reduksi oksidasi. Metode Sonokimia adalah salah satu metode
sintesis (menggabungkan dua elemen) yang dapat mensintesis berbagai material
anorganik. Adanya lubang (hole) dapat menyebabkan terjadinya reaksi
oksidasi apabila lubang ini mencapai permukaan karena lubang merupakan
oksidator kuat. Lubang (hole) yang bereaksi dengan air atau gugus
hidroksil dapat menghasilkan radikal hidroksil (•OH), radikal hidroksil juga
berperan sebagai oksidator kuat. Adanya lubang ini dapat mengoksidasi sebagian
besar zat organik
Dengan
adanya reaksi fotokatalis ini kandungan logam berat pada limbah batik dapat berkurang
sehingga aman untuk lingkungan perairan. Hasilnya proses fotokatalis ini yakni senyawa
pb atau zat warna yang terdapat dalam limbah batik, dapat direduksi dengan
bantuan senyawa TiO2 sehingga tidak mencemari lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Astuti,
Risda Tussa’adah. 2015. “Sintesis Material Fotokatalis Tio2 Untuk Penjernihan
Limbah Tekstil”. Jurnal Fisika Unand. Vol. 4 No. 1, diakses pada hari
Jum’at 17 Mei 2019.
Diah
Lestari S. 2011. “Preparasi Nanokomposit ZnO/TiO2 dengan Metode Sonokimia serta
Uji Aktivitasnya untuk Fotodegradasi Fenol”. Skripsi. FMIPA, Jurusan
Kimia, Universitas Negeri Semarang.
Tien Setyaningtyas, Kapti Riyani. 2009. “Pemanfaatan
Fotokatalis Tio2 Untuk Mereduksi Ion Timbal”.
Molekul. Vol. 4 No. 1, diakses pada hari Jum’at 24 Mei 2019.
Comments
Post a Comment