LALAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI PROVINSI BALI
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2015/2016


Disampaikan sebagai salah satu syarat
 untuk memenuhi mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Laporan Individu Disusun Oleh:
Sulfiana Mufidah
NIM 1310110068


PROGRAM STUDI TARBIYAH PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
AGUSTUS
2015
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORA PRAKTIK KERJA LAPAGAN (PKL)

Laporan Individu Praktik Kerja Lapangan (PKL)  disusun oleh:
Sulfiana Mufidah
NIM 1310110068
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Jurusan : Tarbiyah
Perguruan Tinggi : STAIN Kudus
Tempat Pelaksanaan : Denpasar Bali
Waktu Pelaksanaan :17 - 21 Agustus 2015
Telah disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk memenuhi tugas akhir dari mata kulah Praktik Kerja Lapangan (PKL).


Kudus, 4 september 2015
Dosen Pembimbing Lapangan,

Ahmad Falah, M.Ag
NIP. 197208222005011009

KATA PENGANTAR
بسم الله الرّ حمن الرّ حيم
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan  ini tepat pada waktunya dengan baik dan lancar.  Laporan yang kami buat ini berjudul “LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI BALI”.  Praktik Kerja Lapangan  ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) tahun akademik 2015/2016.
Karya tulis ini dapat kami selesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Fathul Mufid, M.Si selaku ketua STAIN Kudus yang telah memberikan pengarahan dan dorongan moral kepada kami.
2. Bapak Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag., M.Pd selaku wakil ketua I STAIN Kudus.
3. Bapak H. Kisbiyanto, S.Ag, M.Pd  selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Kudus.
4. Ibu Rini Dwi Susanti, M.Ag M.Pd selaku ketua prodi PAI STAIN Kudus.
5. Bapak  Ahmad Falah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang selalu membimbing dan mengarahkan kami.
6. Bapak Muhammad Sajudin, M.Ag selaku dosen pendamping.
7. PT. Mikro Aiko Utama, Bapak Joni sebagai tour leader,dan Bli  Made  sebagai guide kami selama berada di Bali.
8. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan kasih sayang dan do’a restunya.
9. Teman-teman senasib dan seperjuangan yang telah bersama-sama melaksanakan tugas mulai ini, baik dalam keadaan suka maupun duka.
10. Pihak-pihak lain yang tidak saya sebutkan satu persatu.

  Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan praktik kerja lapangan  ini. Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan  ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan masukan perbaikan sangat kami harapkan untuk menyempurnakan tugas-tugas serupa pada masa yang akan datang. Semoga Laporan praktik kerja lapangan di  Bali memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.






Kudus, 4 september 2015


Penulis






DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Halaman Judul I
Halaman  Pengesahan II
Kata Pengantar III
Daftar isi V
BAB I PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Seminar di IKIP PGRI denpasar Bali
1. Sambutan Rektor IKIP PGRI Bali 1
2. Sambutan Wakil Ketua I STAIN Kudus 2
3. Sesi lain-lain:
a. Penandatanganan MOU 10
b. Penyerahan cinderamata antara pihak STAIN Kudus dengan pihak IKIP PGRI Bali 10
B. Kegiatan Ilmiah di IALF
1. IALF Denpasar Bali 10
C. Karya Wisata:
1. Wisata ke Pantai Kuta 16
2. Wisata ke Pantai Pandawa 17
3. Wisata ke Puja Mandala 19
4. Wisata Tari Barong di Kabupaten Gianyar 20
5. Obyek Wisata Sangeh 22
6. Wisata Puncak Indah Bedugul 24
7. Wisata Krisna 25
8. Wisata ke Joger 26
BAB II ANALISIS DAN SOLUSI
BAB III PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
a. Jadwal PKL 32
b. Dokumentasi atau foto 38
DAFTAR PUSTAKA. 50
BAB I
PRAKTIK KERJA LPANGAN

A. Seminar Di IKIP PGRI Denpasar Bali
1. Sambutan Rektor IKIP PGRI Denpasar Bali
Setelah sampai di pulau Bali, kunjungan pertama kami yaitu ke IKIP PGRI Denpasar Bali. acara dibuka dengan tarian pendet. Asal mula tari pendet yaitu dulu tari pendet digunakan untuk menyambut presiden Soekarno yang datang ke Bali. Tari pendet ini benar-benar tari klasik karena tari ini megandung berbagai makna, etika dan budaya. Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum selaku rektor IKIP PGRI Denpasar Bali menyambut kami dengan penuh kehormatan dengan ucapan khas bali yaitu Aum Swastiyastu.......
a. Beliau memperkenalkan semua dosen dan dekan dari semua fakultas dan  semua fakultas yang ada. IKIP PGRI mulai berdiri sejak tanggal 25 Agustus 1983. IKIP PGRI Bali juga  memiliki pendidikan Sarjana (Strata 1), terdiri dari 5 Fakultas dengan 9 Jurusan dengan perincian sebagai berikut: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Jurusan: Bimbingan Konseling
b. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) dengan Jurusan:
1) Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah
2) Pendidikan Seni Rupa
3) Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik
c. Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) dengan Jurusan:
1) Pendidikan Ekonomi
2) Pendidikan Sejarah
d. Fakultas Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan (FPOK) dengan Jurusan: Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan
e. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) dengan Jurusan:
1) Pendidikan Matematika
2) Pendidikan Biologi
Visi & Misi IKIP PGRI Denpasar Bali
Visi IKIP PGRI Bali mengemban visi :
Unggul dalam tri dharma perguruan tinggi yang berlandaskan budaya dan teknologi informasi.
Sejalan dengan visi diatas, maka misi IKIP PGRI Bali adalah :
1. Mendidik calon tenaga-tenaga pendidik yang memiliki wawasan budaya dan budi pekerti luhur
2. Terlaksananya pendidikan yang handal di bidang pendidikan
3. Terlaksananya pendidikan yang handal sesuai dengan perkembangan jamannya
4. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkualitas dengan bidang pendidikan
5. Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari kehidupan dan lingkungan masyarakat sehari-hari.
Selain itu, beliau juga menunjukkan beberapa prestasi yang pernah di raih oleh mahasiswanya di setiap fakultas. Beliau menutup sambutan dengan pepatahnya yang begitu indah. “air tak selalu di bendung. Kalau pun di bendung itu sifatnya sementara. Air itu selalu mengalir dari dataran tinggi ke rendah. Begitu hal nya manusia, karena manusia sifatnya hanya sementara.”
2. Sambutan Wakil Ketua Bidang Akademik STAIN Kudus
Setelah selesai sambutan dari rektor IKIP PGRI, dilanjutkan dengan sambutan wakil ketua 1 STAIN Kudus, Bapak Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag., M.Pd.  Beliau memperkenalkan semua dosen dan dekan dari semua jurusan dan semua jurusan dan prodi  yang ada di STAIN Kudus strata 1 dan pasca sarjana.
Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang alasan STAIN Kudus memilih ke Bali dan IKIP PGRI Denpasar Bali, diantaranya adalah karena dari aspek fakultas dan perstasi yang di raih IKIP PGRI Denpasar, dan dari aspek budayanya, karena  ada kesamaan antara Kudus dan Bali yaitu bentuk bangunan menara dan pura. Selain itu, sunan kudus dulu juga selalu menghormati dan toleransi terhadap orang hindu. Bentuk toleransi antara umat islam dan hindu adalah larangan menyembelih sapi. Bahkan sampai sekarang masyarakat kudus di larang untuk menyembelih sapi karena untuk menghormati orang hindu. Bagi orang hindu, sapi adalah simbol kesucian. Islam itu rahmatan lil alamin.
3. Sesi Lain-lain:
a. Penandatanganan MOU
b. Penyerahan cinderamata antara pihak STAIN Kudus dengan pihak IKIP PGRI Bali dan sebaliknya.
Setelah sambutan dari rektor IKIP PGRI dan wakil ketua I STAIN Kudus, diadakan penandatangan kerja sama antara IKIP PGRI dengan STAIN Kudus (MOU) dan penyerahan cindera mata. STAIN Kudus memberikan jenang kudus sebagai makanan khas kudus dan miniatur menara kudus sebagai cindera mata untuk IKIP PGRI dan begitu juga sebaliknya.
4. Penutup
Pada akhir kegiatan seminar, ditutup dengan ucapan permohonan maaf dan  terima kasih atas kunjungan STAIN Kudus di IKIP PGRI Denpasar.
Aum shanti shanti shanti aum…….

B. IALF (Indonesian Australia Language Foundation)  Denpasar Bali
Indonesia Australia Language Foundation (IALF) adalah organisasi pelatihan bahasa terkemuka di Indonesia. Didirikan oleh pemerintah Indonesia dan Australia, IALF adalah organisasi non-profit yang berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dan layanan pelatihan di seluruh Indonesia dan wilayah Asia Pasifik.
Aktivitas utama dari IALF adalah pengajaran bahasa: Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Kursus bahasa Inggris bagi mereka yang membutuhkan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka untuk pekerjaan, migrasi atau tujuan belajar. Berbagai kursus bahasa Inggris untuk individu dan kelompok dijalankan di setiap pusat IALF di Jakarta, Surabaya dan Denpasar, Bali.
Kursus-kursus dalam Bahasa Indonesia adalah untuk ekspatriat yang tinggal di Indonesia serta bagi siswa dan guru dari Indonesia yang ingin melakukan perjalanan ke Indonesia untuk mempelajari bahasa dan budaya. Program Bahasa Indonesia yang terdiri dari dan khusus program intensif di IALF Bali, IALF Jakarta dan IALF Surabaya serta program malam kursus di IALF Jakarta.
Selain pengajaran bahasa Inggris dan Indonesia tiga pusat melakukan tes IELTS IALF dan kursus persiapan untuk mempersiapkan orang untuk bermigrasi, bekerja atau belajar di luar negeri.
IALF Bali menyelenggarakan program pelatihan guru terakreditasi internasional, dan mengelola dua proyek - yang Kang Guru Indonesia proyek dan LAPIS-ELTIS ((English Language Training for Islamic Schools) kegiatan konsolidasi, yang didukung oleh pemerintah Australia melalui AusAID. Lebih detail mengenai IALF sendiri adalah sebagai berikut:
Misi
Misi Indonesia Australia Language Foundation (IALF) adalah menjadi penyedia pelatihan bahasa dan jasa konsultasi di Indonesia dan wilayah Asia Pasifik. IALF akan mencapai hal ini dengan menyediakan program berkualitas tinggi dan pelayanan kepada berbagai pemerintah dan klien korporasi, berdasarkan standar profesional tertinggi dan di atas kualitas kurikulum dan sumber daya.
IALF dengan demikian akan memberikan kontribusi untuk ekonomi, pembangunan sosial dan budaya di wilayah ini dan saling menghormati dan saling pengertian antara rakyat Indonesia dan negara-negara tetangga.
Profil Perusahaan
IALF didirikan dengan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Australia dan dikendalikan oleh Dewan Gubernur.
The IALF saat ini sekitar 800 kereta penuh-waktu dan paruh waktu mahasiswa tahun 6000. Selama 25 tahun terakhir ini telah memiliki reputasi sebagai organisasi pelatihan bahasa terkemuka di Asia Tenggara.
IALF memiliki pusat bahasa di Jakarta , Surabaya dan Denpasar, Bali outposted personil pendukung di lokasi terpencil. IALF ini mempekerjakan sekitar 200 staf, termasuk lebih dari 50 guru bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Fokus Pendidikan
IALF berkomitmen untuk keunggulan dalam pendidikan dan diakui sebagai pemimpin berpengaruh dalam pelatihan bahasa di Indonesia dan wilayah Asia Pasifik.
IALF ini memberikan kualitas tinggi khusus pelatihan dan pengembangan sumber daya pelayanan kemanusiaan. Ia memiliki keahlian dan pengalaman untuk:
1) desain dan memberikan pelatihan bahasa program yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik klien baik dalam proyek-proyek pembangunan dan dalam berbagai sektor industri;
2) menyediakan ahli bahasa yang berpengalaman sebagai konsultan untuk donor
lembaga dan perusahaan;
3) memberikan paket layanan yang komprehensif - pedagogis, manajerial dan teknis - yang telah membuktikan dirinya dalam konteks pendidikan di negara berkembang, dan
4) berhasil bekerja sama dengan organisasi luar negeri pada desain dan pelaksanaan kegiatan pembangunan.
kegiatan utama yang IALF adalah: Pelatihan Bahasa Inggris, Pelatihan Bahasa Indonesia, IELTS Testing ,Persiapan IELTS,Customised Pelatihan,Bahasa,Pelatihan Guru,Proyek dan konsultan
C. KARYA WISATA
1) PANTAI KUTA
Pantai Kuta, sudah tidak asing lagi ditelinga. Untuk memasuki Pantai Kuta kita harus menyewa mobil trevel untuk sampai disana, karena bus yang kita tumpangi terlalu besar sehingga tidak ada lahan parkir yang luas untuk memakirkan bus kita, kita disuruh untuk mengingat nomer travel yang kita tumpangi, saya duduk didepan dengan Riyadhul, dan supirnya dan saya di travel nomer 002. Ketika saya duduk didepan saya melihat dupa yang dipasang di dekat kaca depan mobil, memang kebudayan orang-orang Bali sangatlah kental dengan budayanya. Tidak heran jika banyak turis dari luar negeri untuk berkunjung ke Pantai Kuta, karena suhunya yang sangat panas untuk berjemur, pemandangan yang indah, dan sangat bagus untuk surfing karena ombaknya yang tinggi.
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Pantai Kuta (pantai berpasir putih), wisatawan yang berlibur di Bali tidak akan pernah lupa untuk berkunjung ke pantai Kuta, terutama pada saat matahari akan terbenam. Pantai Kuta merupakan salah satu tempat di Bali untuk melihat panorama terbenamnya matahari. Setelah dari Kuta saya rombongan pergi ke pusat oleh-oleh krisna sekalian dengan makan malam disana.
2) PUSAT OLEH-OLEH KRISNA BALI
KRISNA BALI berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16 Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar-Bali.
Kini Krisna Bali telah hadir di 2 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl. Sunset Road, Legian. Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir, makanan dan lainnnya.Lokasi di Jalan Sunset Road menjadikan Krisna Bali sangat mudah diakses. Fasilitas parkir  yang  luas.
3) PUJA MANDALA
Puja Mandala Nusa Dua mulai dibangun tahun 1994 atas bantuan PT. BTDC (Bali Tourism Development Centre) yang memberikan bantuan lahan seluas 2 hektar untuk membangun kelima tempat ibadah tersebut. Lahan itu dibagi sama besar dan luasnya. Pendirian bangunan diserahkan sepenuhnya pada umat masing-masing agama, dengan aturan pendirian bangunan tersebut harus sama tingginya. Puja Mandala Nusa Dua secara resmi disahkan pada tahun 1997 oleh Menteri Agama Bapak Tarmidzi Taher. Saat itu hanya Gereja Bunda Maria Segala Bangsa (Katholik), Jemaat Bukit Doa (Protestan) dan Masjid Ibnu Batutah yang sudah selesai pembangunannya. Sedangkan, Wihara Budhina Guna (Budha) baru selesai pembangunannya pada tahun 2003.
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala: Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa (1997), Gereja Kristen Prostestan Bukit Doa (1997), Masjid Ibnu Batutah (1997), Vihara Budhina Guna (2003), Pura Jagat Natha (2005).
Puja Mandala adalah sebuah kompleks tempat bangunan peribadatan indah di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali. Lokasi Puja Mandala berada di tepi kanan jalan arah menuju Hotel STP (Sekolah Tinggi Pariwisata). Puja Mandala berjarak sekitar 12 km dari Bandara Ngurah Rai ke arah Nusa Dua. Juga berdekatan dengan lokasi patung Garuda Wisnu Kencana yang sangat fenomenal dan Pura Sad Khayangan Jagad Uluwatu.
Di Puja Mandala terdapat lima tempat ibadah dari agama yang diakui di Indonesia. Yaitu agama Islam, Katholik, Budha, Protestan dan Hindu. Uniknya, bangunan tersebut berdiri berdampingan, rumah – rumah ibadat itu dibangun tanpa sekat pemisah, memiliki satu halaman, dan memiliki atap yang sama tinggi tanpa ada yang melebihi. Ini merupakan sebuah cermin dari kebhinekaan yang ika. Bagi yang baru mengetahui dan mengunjunginya memang terdengar asing akan tetapi berbeda dengan penduduk Desa Bualu yang hampir setiap hari menyaksikan kegiatan keagamaan dari masing-masing agama yang tentunya berbeda-beda. Bahkan, kegiatan-kegiatan itu terjadi bersamaan. Namun, mereka berusaha bersikap saling menghormati, agar kerukunan tetap terjaga. Biasanya, untuk acara-acara atau kegiatan-kegiatan, mereka meminta izin terlebih dahulu pada pihak agama lain.
4) PANTAI PANDAWA
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar dan dihiasi dengan patung Pandawa lima di bagian dinding tebing karst. Patung Pandawa dari cerita Mahabarata tersebut mencakup Yudhistira / Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron FTV
Tidak salah jika Pantai Pandawa di sebut sang perawan di Bali Selatan karena pantai tersebut sangat alami sekali dan air laut sangat jernih. Yang tampak di pantai hanyalah rumput laut dan tidak ada sampah-sampah berserakan di tempat ini. Pantai Pandawa terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan Pura Uluwatu. Akses jalan menuju Pantai Pandawa masih dalam proses perbaikan karena kita akan melewati tebing batu kapur yang saat ini masih dalam tahap perbaikan juga. Tidak banyak yang tahu mengenai Pantai Pandawa ini, selain penduduk lokal yang menjadikan Pantai Pandawa ini sebagai tempat mereka bertani rumput laut. Pantai Pandawa sendiri sudah dilengkapi dengan kedai makan dan minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang dilakukan adalah paragliding. Nama Pandawa Beach sendiri diambil dari tokoh pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai tempat untuk melakukan upacara melasti.
Manfaat yang diperoleh dari wisata pantai pandawa:
a. Dapat mengetahui sejarah
b. Dapat mengetahui budidaya rumput laut
5) TARI BARONG
Tari barong adalah salah satu dari tari Bali yang merupakan peningalan kebudayaan pra Hindu. Kata barong berasal dari kata bahruang yang berarti binatang beruang, merupakan seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung.
6) KERAJAAN KERA DI SANGEH
Setelah tiba di Sangeh, saya dan rombongan turun dari bus, kemudian masuk ke Taman Wisata Alam Sangeh. Sebelum masuk, terdapat monumen patung kera. Taman Wisata Alam Sangeh, memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera tersebut juga dikenal sangat jahil, karena ada salah satu dompet teman saya yang diambil dan dibawa lari, selain itu ada salah satu kera  yang tiba-tiba hinggap di pundak saya hingga membuat saya terkejut dan merasa geli.
Kera di Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Ditempat raja kera ini tinggal, terdapat sebuah Pura yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari. Disana juga terdapat pohon yang terkenal,yaitu “Pohon Lanang Wadon”dan banyak pura.
Setelah mengelilingi hutan pala, penulis beserta rombongan keluar dari hutan. Disepanjang jalan menuju pintu keluar, ada banyak penjual kerajinan tangan dari Bali. Seusai keluar, penulis dan rombongan lalu masuk ke bus masing-masing, untuk melanjutkan perjalanan menuju ke pusat oleh- oleh jogger.    

7) PUSAT OLEH-OLEH JOGER
Saya turun berombongan dan saya diberi stempel dari Joger yang dikenakan dibaju, pandangan saya baru masuk kayaknya seperti di ITC, ternyata semakin kedalam semakin sesak dan yang lebih mengejutkan lagi yaitu barang-barang memang sangat mahal, disana saya hanya sekedar melihat-lihat dan saya hanya membeli satu kaos saja, mungkin pandanganku disana adalah tempat orang-orang yang gengsinya segunung, sebelumnya saya telah membandingkan barang dari tempat yang lain ternyata harganya berbeda sangat miring dibandingkan di tempat-tempat khas Bali lainnya.
Joger adalah pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.
Kenapa bernama Joger? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard. Tujuan selanjutnya kita akan ke Bedugul.
8) BEDUGUL
Bedugul Bali, merupakan salah satu objek wisata pilihan di Bali juga. Objek wisata ini terletak di kabupaten Tabanan dan terkenal akan danau dan restorannya. Suhu udara di Bedugul jauh lebih dingin dibandingkan tempat wisata lainnya di Bali, dengan suhu kurang lebih 18 drajat celcius, tentu memberikan suasana tersendiri selama liburan di Bali. Tempat ini juga menawarkan suasana perbukitan dengan suhu sekitar 18 derajat celcius plus danau yang begitu indah.
Bedugul terkenal akan keindahan danau Tamblingan dan andapun bisa menikmati keindahannya dengan menyewa speedboat atau perahu untuk berkeliling danau. nah Lot, Sangeh, Taman Ayun dan tempat wisata lainnya


BAB II
ANALISIS DAN SOLUSI

1. Kunjungan IKIP PGRI Denpasar Bali
Banyak hal baru yang dapat saya temukan dalam kunjungan di IKIP PGRI, diantaranya tentang budaya bali yang beraneka ragam dan memiliki filosofi tersendiri, diantaranya yakni tari pendet yang telah ditampilkan oleh para mahasiswa IKIP Denpasar. Selain itu,  antara bali dengan kudus memiliki akulturasi budaya yang hampir sama antar keduanya. Seperti halnya kudus yang hingga sekarang masih menghormati budaya hindu dengan tidak menyembelih sapi sebagai bentuk rasa toleransi antara agama islam dengan hindu.  Meskipun Kudus dengan Bali masih dalam cakrawala Negara yang sama yakni Indonesia, namun keduanya  sedikit banyaknya akan ditemukan adanya banyak perbedaan dalam hal agama, budaya, ras atau kasta. Dalam kehidupan dibali masih mengenal adanya kasta atau tingkat kedudukan dalam masyarakatnya, sedangkan di Kudus kasta telah ditiadakan
Di IKIP PGRI Denpasar telah melahirkan banyak mahasiswa berprestasi baik dalam bidang olah raga dan seni dari berbagai lomba yang diikutinya baik Regional, National, dan International. Sehingga mampu mengharumkan nama Negara Indonesia dikancah International. Seharusnya STAIN Kudus dapat lebih meningkatkan prestasinya melihat dari jumlah mahasiswanya yang lebih banyak disebanding mahasiswa diIKIP Denpasar.
Pihak-pihak yang terkait dari STAIN Kudus seharusnya lebih memperhatikan mahasiswanya yang memiliki prestasi dan bakat yang lebih, supaya mahasiswa dapat mengembangkan prestasi dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing. Sekiranya pihak dari IKIP Denpasar juga memiliki timbal balik dengan STAIN Kudus, agar juga mengerti potensi yang dimiliki oleh STAIN Kudus. Dan semoga antar STAIN Kudus dengan IKIP Denpasar akan semakin menjalin adanya kerja sama yang lebih dekat.


2. Pelatihan di IALF Bali

Praktek Kerja Lapangan yang di laksanakan di IALF adalah seorang pemateri menjelaskan materinya dengan menggunkan LCD proyektor dan pemateri memberi peluang kepada peserta seminar untuk memberi opini tentang materi yang di pelajarinya , Sehingga peserta memberi opininya sambil mempraktekkan bahasa inggrisnya dengan pemateri. Dengan sistem seperti itu peserta bisa mengembangkan pemikirannya, speaking  maupun listeningnya.
Identifikasi Permasalahan
PKL yang telah di laksanakan di  IALF Denpasar Bali, kami bisa mengidentifikasi berbagai permasalahan  yang terjadi di waktu kami melaksanakan praktik di sana, dan permasalahan itu mayoritas menjadi kendala bagi kami, dan itu kadang membuat kami malu dan takut untuk melaksanakannya, dan hasilnya sebagai berikut:
a) Peserta praktik merasa malu dan takut untuk praktek speakingnya
b) Peserta ada yang merasa belum mampu untuk mengutarakan opininya.
c) Peserta ada yang kurang memahami bahasanya pemateri karena kurangnya penguasaan kosa kata dalam bahasa inggris.
  Solusi dari permasalahan yang ada di tempat PKL
Di dalam melaksanakan PKL ternyata banyak kendala-kendala yang membuat para peserta PKL merasa takut dan malu untuk menyampaikan opininya, dari permasalahan kini kami mempunyai Solusi sekaligus usulan bagi pihak koordinator PKL ke depan.
Sebaiknya pihak Koordinator memberi arahan kepada peserta PKL agar peserta benar-benar melaksanakan tugasnya dan tidak akan takut atau malu untuk bisa berkomunikasi atau mengutarakan opininya, karena apabila sudah diberi arahan peserta akan lebih siap.


3. Nilai-nilai edukatif yang diambil dari study tour ke obyek-obyek wisata Denpasar Bali.

Bali dengan julukannya pulau seribu pura, surganya dunia, surganya pariwisata adalah sebuah pulau yang damai, saling peduli dan tenggang rasa satu sama lainnya. Salah satu tempat yang dapat diambil pelajaran yang berharga yaitu dengan berdirinya 5 tempa ibadah (Masjid, Pura, gereja Khatholik dan Protestan, dan Vihara) dalam satu komplek yang diberi nama Puja Mandala. Kelima tempat ibadah itu berdiri berdampinngan tanpa ada sedikitpun pertikaian, bahkan hal tersebut meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

Walaupun warga mayoritasnya memeluk agama Hindu, kebebasan dan kerukunan umat beragama di Bali patut menjadi contoh. Menurut beberapa pernyataan masyarakat sekitar, perayaan keagamaan seringkali diselingi suara adzan magrib atau shalat Jumat yang tetap digelar. Suatu saat Hari Raya Nyepi jatuh bertepatan dengan hari Jumat. Hari Raya Nyepi sangat sakral bagi umat Hindu di Bali. Warga di seluruh pulau Bali tidak boleh bepergian keluar rumah. Pada malam hari warga tidak boleh menyalakan api atau lampu penerangan dan tidak boleh membuat keributan. Siapa yang melanggar akan ditahan oleh Pecalang (penjaga keamanan Desa Adat). Namun hal yang sangat menarik adalah ternyata pada Jumat itu secara khusus umat Muslimin di Nusa Dua dipersilakan beribadah Jumat di Masjid Ibnu Batutah Puja Mandala.
Hal lainnya yaitu saat menyambut Paskah misalnya, petugas keamanan desa adat atau pecalang dan pengurus masjid membantu mengamankan rangkaian Perayaan Paskah di Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa. Selain itu untuk membantu mengamankan dan mengurangi kemacetan, empat pecalang dari Desa Adat Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dan pengurus Masjid akan bertugas menjaga keamanan secara bergiliran.
Di sekitar komplek banyak terdapat ruko, toko, dan warung-warung.  Beberapa adalah orang muslim yang mendirikan toko pakaian adat dan baju muslim. Begitupun dengan masyarakat yang beragama lain mereka saling hidup rukun dan harmonis. Tujuan dari pendirian tempat ibadah ini merupakan percontohan miniatur kerukunan hidup bersama, dan apabila masyarakat sekitar ditanya apakah pernah ada perselisihan karena perbedaan agama, mereka hanya menjawab, “Tidak, justru kami berusaha untuk saling membantu dan saling  menghormati satu sama lain.”
Keunikan yang baru satu-satunya di Indonesia ini merupakan kawasan yang dianggap sebagai contoh kerukunan anatar umat beragama masyarakat Bali dan menjadi tempat wisata yang sangat diminati, baik oleh wisatawan asing maupun wisatawan domestik.





















BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan informasi dan hasil analisis objek-objek yang dikunjungi pada saat Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) maka dapat disimpulkan bahwa:
1. pelaksanaan PKL yang sudah kami laksanakan bisa dikatakan berjalan sukses walaupum disana banyak kendala yang kami alami dan perlu kita perbaiki di tahun selanjutnya, Seperti program yang dilaksanakan IALF faktanya banyak teman-teman bisa menjawab dan memberikan opininya  terhadap pertanyaan yang diberikan pemateri diwaktu pelaksanaan seminar walaupun ada sebagian peserta yang tidak aktif dalam progaram itu
dikarenakan kurang memahami terhadap materi yang disampaikan pemateri.
2. Adapun program di tempat wisata peserta walaupum faktanya banyak peserta yang hanya menikmati indahnya wisata- wisata yang ada di bali tanpa melakukan wawancara dan yang lainnya PKL karena ketika peserta ada dilapangan ternyata tidak ada arahan sama sekali, sehingga pesertapun merasa tidak ada tugas untuk dilaksanakannya.
3. Mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan setelah mengunjungi berbagai objek wisata. Selain ilmu pengetahuan juga terdapat unsur rekreasi. Objek tersebut adalah Puja Mandala, pantai pandawa,pantai kuta, Bedugul,  tari barong dan sangeh.
4. Keindahan dan keunikan pulau Bali inilah yang membuat objek wisata di pulau Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal tersebut membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat tujuan wisata internasional.
5. Perbedaan agama, ras, budaya, dan golongan merupakan suatu keunikan yang harus dihormati dan menghormati budaya-budaya bangsa di Indonesia untuk mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa tanpa ada yang membeda-bedakannya.

B. SARAN
Adapun saran-saran yang perlu diperhatikan agar kegitan PKL berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti kegiatan PKL harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan bersama.
2. Mengunjungi tempat/ objek yang sesuai dengan pembelajaran PAI
3. Dan saran bagi kami dari pemasalahan yang terdapat di analisa kami adalah bagaimana pembimbing harus mengkordinir peserta PKL karena ketika peserta ada dilapangan ternyata tidak ada arahan sama sekali, sehingga pesertapun merasa tidak ada tugas untuk dilaksanakannya.
Akhirulkata dengan rasa syukur kami ucapkan “Alhamdulillahirabbi’alamiin” karena kami dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan di Denpasar Bali ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar penyusunan yang akan datang lebih baik lagi. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekeliruan dan kesalahan kata-kata atau tulisan. Terima kasih dan wassalamu’alaikum Wr. Wb.












LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Jadwal PKL
Hari/Tgl Waktu Acara
Senin 17 Agustus 2015 Pkl 07.30 WIB Persiapan keberangkatan
   Pkl 09.00 WIB Berangkat dari Kudus menuju ke Bali
   Pkl 12.00 WIB Istirahat & makan siang secara prasmanan
 Pkl 13.00 WIB Melanjutkan perjalanan menuju ke Bali
Pkl 18.00 WIB Istirahat & makan malam secara prasmanan
Pkl 23.30 WIB Tiba di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi untuk menyeberang selat Bali

Selasa, 18 Agustus 2015 Pkl02.00 WITA Sampai di Pelb. Gilimanuk, perjalanan menuju ke tempat transit
Pkl 04.00 WITA Transit untuk mandi dan makan pagi
Pkl 08.00 WITA Keluar dari tempat transit menuju ke tempat kunjungan
Pkl 11.00 WITA Kunjungan I di IKIP PGRI Denpasar
Pkl 16.00 WITA Peserta kami ajak ke Pantai Kuta
Pkl 19.00 WITA Makan malam secara prasmanan
Pkl 20.00 WITA Menuju ke hotel untuk Check in dan istirahat
Pkl 21.00 WITA Check in hotel
Free Program (acara dapat diatur sendiri)
Rabu, 19 Agustus 2015 Pkl 06.30 WITA Makan pagi secara prasmanan
Pkl 09.30 WITA Keluar dari hotel, perjalanan menuju ke tempat kunjungan
Pkl 10.00 WITA Kunjungan II di IALF Bali
Pkl 13.00 WITA Istirahat dan Makan siang
Pkl 15.00 WITA Wisata di pusat oleh-oleh
Pkl 18.00 WITA Makan malam secara prasmanan
Pkl 19.00 WITA Nonton Tari Barong
Pkl 21.00 WITA Kembali ke hotel untuk istirahat
Free Proram (acara dapat diatur sendiri)

Kamis, 20 Agustus 2015 Pkl 07.00 WITA Makan pagi secara prasmanan
Pkl 08.00 WITA Check out Hotel, perjalanan menuju ke obyek wisata
Berwisata di Sangeh
Pkl 09.00 WITA Perjalanan menuju Joger
Pkl 10.00 WITA Shopping di Joger
Pkl 13.00 WITA Makan siang secara prasmanan
Pkl 15.00 WITA Berwisata di Puncak Indah Bedugul
Pkl 16.00 WITA Perjalanan menuju ke Pelb. Gilimanuk
Pkl 18.00 WITA Sampai di Gilimanuk,menyeberang ke Pulau Jawa
Pkl 19.00 WIB Makan malam secara prasmanan
Pkl 20.00 WIB Melanjutkan perjalanan pulang ke Kudus
Jum'at, 21 Agustus 2015 Pkl 09.00 WIB
Sampai di Kampus STAIN Kudus dengan membawa sejuta kenangan




Berangkat dari kampus itu hari Senin, 17 Agustus 2015 pukul 08.40 pagi tapi sudah berada di kampus pukul 08.00 karena ada arahan yang akan disampaikan dan melakukan do’a bersama. Setelah itu kami berangkat dari STAIN Kudus menuju Bali menggunakan bus selama ± 20 jam. Perjalanan kami dari STAIN Kudus pertama,  menuju RM. Simpang Raya Tuban  untuk makan siang dan sholat. Selama makan siang disana suasana PKL riuh dengan peserta yang banyak itu yaitu 17 bus yang membuat suasana menjadi lebih ceria, maklum saja dalam perjalanan pasti mood atau perasaan senang biasanya ada pada saat perjalanan pergi atau keberangkatan.
 Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan kami ke tujuan utama yaitu Bali, setelah dari RM. Simpang Raya, kami menuju kearah Probolinggo tapi kami kembali beristirahat sambil makan malam di RM. Bromo Asri Asri yang terletak di Jl. Raya Banjar Sari KM 89.2 Probolinggo. Selama perjalanan kami disungguhi pemandangan yang indah berupa pematangan sawah yang luas nan hijau serta pegunungan. Semua peserta turun dari Bus untuk makan malam dan sholat.
Setelah menjelang tengah malam yaitu sekitar pukul 23.00 WIB akhirnya kami tiba di pelabuhan Ketapang – Banyuwangi dan kami menunggu kapan Ferry yang akan membawa kami membelah lautan menuju pulau Bali tepatnya di pelabuhan Gilimanuk. Didalam kapal Ferry tentu semua peserta PKL keluar dari Bus dan hendak melihat dari sisi-sisi kapal Ferry dan banyak sekali diantara peserta yang mengabadikan moment tersebut melalui kamera digital dan kamere handphonenya. Selama perjalanan menyebrang udaranya begitu dingin hingga diantara peserta mengenakan jaket yang tebal.
Setelah 1 jam ditempuh untuk menyebrangi lautan dengan kapal Ferry akhirnya kami tiba di pelabuhan Gilimanuk – Bali dan suasana pun kembali riuh dengan sorak-sorak peserta, ada yang “Akhirnya sampai di Bali”, “Bali I’m Coming” dan lain sebagainya. Perjalanan pun dilanjutkan dari pelabuhan Gilimanuk – Bali menuju RM. Soka Indah untuk mandi dan makan pagi, disana kami melihat pemandangan yang menyejukkan ditambah dengan pemandangan alam dan angin pantai yang sepoi. Selama perjalanan kami kembali disuguhi pemandangan di Pulau Bali mulai dari rumah penduduknya hingga keadaan hutan dan jalan yang berkelok-kelok. Menjelang siang kami akhirnya tiba di tempat kunjungan 1 yaitu di IKIP PGRI Denpasar Bali di Jl. Seroja, Tonja Denpasar Timur.
Kunjungan 1 sudah usai kami kembali melanjutkan perjalanan menuju puja mandala dan wisata di pusat oleh-oleh, disana kami dapat mengambil banyak pelajaran yaitu tentang berbagai macam tempat ibadah dan setelah itu dilanjutkan dengan makan siang. Setelah melakukan sholat dzuhur peserta kembali melakukan perjalanan menuju ke Pantai Kuta.
Sekitar pukul 19.00 WITA peserta melakukan makan malam di RM. Krisna dan menuju ke Hotel Harrads untuk check In dan istirahat. Suasana di hotel kembali ricuh kerena peserta mengambil kartu untuk dapat masuk ke kamar masing-masing, setelah sampai di kamar hotel, kami bercanda, istirahat dan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Keesokan harinya kami melakukan kunjungan di IALF pada jam 10.00 WITA dengan topik Teaching Large Classes dan melakukan makan siang dalam bentuk Box di Puja Mandala. Setelah makan siang, peserta melakukan perjalanan ke pantai pandawa dilanjutkan dengan pusat oleh-oleh dewata. Kemudian, kami menyaksikan tari barong dan makan malam.
Pada pukul 22:10 WITA peserta kembali ke hotel untuk istirahat. Hari berikutnya kami berkunjung ke Sangeh. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Joger untuk membeli oleh-oleh. Selanjutnya kami melakukan makan siang dan dilanjutkan berwisata ke puncak indah Bedugul dengan suasana ramai, panas, tapi menyenangkan.
Perjalanan Pulang (Kepulangan)
Sungguh tidak terasa bahwa perjalanan PKL STAIN Kudus harus diakhir juga walaupun berat juga meninggalkan keindahan dan semua keunikan yang dimiliki Bali. Perjalanan pulang pada PKL kali ini yaitu pada hari Jum’at  tanggal 21 Agustus 2015 setelah semua para peserta berkumpul dan berada di Bus masing-masing akhirnya kami kembali ke Kudus setelah perjalanan yang indah selama di Bali. Perjalanan diawali dengan meninggalkan Pantai Bedugul Bali menuju pelabuhan Gilimanuk, selama perjalanan, kami disuguhi keindahan alam dan pegunungan serta keadaan alam yang berupa hutan yang rindang dengan pepohonan perjalanan pulang menempuh ±17  jam. Setelah menempuh perjalanan dari pantai Bedugul menuju pelabuhan Gilimanuk-Bali kami kembali menyebrangi lautan dengan kapal Ferry. Namun keadaan kapal Ferry yang kami tumpangi saat pulang ternyata lebih bagus dan baik  daripada saat perjalanan perginya. Pada saat di kapal tentunya semua peserta keluar dari Busnya masing-masing dan menikmati pemandangan lautan dari luar bus dan sambil menikmati hembusan dan gemuruh ombak. Banyak diantara para peserta kembali mengabadikan momen selama di kapal berupa foto-foto dan saya juga menikmati perjalanan serta melihat nahkoda yang bertugas hari itu.
Sesampai di pelabuhan Ketapang-Banyuwangi kami melanjutkan perjalanan menuju Tuban untuk melaksanakan sholat shubuh, setelah sholat subuh kami kembali melanjutkan perjalanan panjang kami kembali ke Kudus dengan Bus, setelah menempuh perjalanan panjang. Ditengah-tengah perjalanan kami berhenti sejenak di tempat pengisian bahan bakar untuk sekedar menghirup udara segar dan untuk buang air kecil dan lain-lain. Perjalanan dilanjutkan kembali menuju Lasem sekitar pukul 08.00 WIB.
Setelah menempuh perjalanan panjang dan juga melelahkan akhirnya kami tiba juga di Kudus pada pukul 09.20 WIB, dan suasana bus kembali riuh dengan kelekar dan canda tawa mereka dan akhirnya kami tiba dengan selamat di Kudus
PORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI PROVINSI BALI
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2015/2016


Disampaikan sebagai salah satu syarat
 untuk memenuhi mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Laporan Individu Disusun Oleh:
Sulfiana Mufidah
NIM 1310110068


PROGRAM STUDI TARBIYAH PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
AGUSTUS
2015
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORA PRAKTIK KERJA LAPAGAN (PKL)

Laporan Individu Praktik Kerja Lapangan (PKL)  disusun oleh:
Sulfiana Mufidah
NIM 1310110068
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Jurusan : Tarbiyah
Perguruan Tinggi : STAIN Kudus
Tempat Pelaksanaan : Denpasar Bali
Waktu Pelaksanaan :17 - 21 Agustus 2015
Telah disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk memenuhi tugas akhir dari mata kulah Praktik Kerja Lapangan (PKL).


Kudus, 4 september 2015
Dosen Pembimbing Lapangan,

Ahmad Falah, M.Ag
NIP. 197208222005011009

KATA PENGANTAR
بسم الله الرّ حمن الرّ حيم
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan  ini tepat pada waktunya dengan baik dan lancar.  Laporan yang kami buat ini berjudul “LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI BALI”.  Praktik Kerja Lapangan  ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) tahun akademik 2015/2016.
Karya tulis ini dapat kami selesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Fathul Mufid, M.Si selaku ketua STAIN Kudus yang telah memberikan pengarahan dan dorongan moral kepada kami.
2. Bapak Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag., M.Pd selaku wakil ketua I STAIN Kudus.
3. Bapak H. Kisbiyanto, S.Ag, M.Pd  selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Kudus.
4. Ibu Rini Dwi Susanti, M.Ag M.Pd selaku ketua prodi PAI STAIN Kudus.
5. Bapak  Ahmad Falah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang selalu membimbing dan mengarahkan kami.
6. Bapak Muhammad Sajudin, M.Ag selaku dosen pendamping.
7. PT. Mikro Aiko Utama, Bapak Joni sebagai tour leader,dan Bli  Made  sebagai guide kami selama berada di Bali.
8. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan kasih sayang dan do’a restunya.
9. Teman-teman senasib dan seperjuangan yang telah bersama-sama melaksanakan tugas mulai ini, baik dalam keadaan suka maupun duka.
10. Pihak-pihak lain yang tidak saya sebutkan satu persatu.

  Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan praktik kerja lapangan  ini. Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan  ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan masukan perbaikan sangat kami harapkan untuk menyempurnakan tugas-tugas serupa pada masa yang akan datang. Semoga Laporan praktik kerja lapangan di  Bali memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.






Kudus, 4 september 2015


Penulis






DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Halaman Judul I
Halaman  Pengesahan II
Kata Pengantar III
Daftar isi V
BAB I PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Seminar di IKIP PGRI denpasar Bali
1. Sambutan Rektor IKIP PGRI Bali 1
2. Sambutan Wakil Ketua I STAIN Kudus 2
3. Sesi lain-lain:
a. Penandatanganan MOU 10
b. Penyerahan cinderamata antara pihak STAIN Kudus dengan pihak IKIP PGRI Bali 10
B. Kegiatan Ilmiah di IALF
1. IALF Denpasar Bali 10
C. Karya Wisata:
1. Wisata ke Pantai Kuta 16
2. Wisata ke Pantai Pandawa 17
3. Wisata ke Puja Mandala 19
4. Wisata Tari Barong di Kabupaten Gianyar 20
5. Obyek Wisata Sangeh 22
6. Wisata Puncak Indah Bedugul 24
7. Wisata Krisna 25
8. Wisata ke Joger 26
BAB II ANALISIS DAN SOLUSI
BAB III PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
a. Jadwal PKL 32
b. Dokumentasi atau foto 38
DAFTAR PUSTAKA. 50
BAB I
PRAKTIK KERJA LPANGAN

A. Seminar Di IKIP PGRI Denpasar Bali
1. Sambutan Rektor IKIP PGRI Denpasar Bali
Setelah sampai di pulau Bali, kunjungan pertama kami yaitu ke IKIP PGRI Denpasar Bali. acara dibuka dengan tarian pendet. Asal mula tari pendet yaitu dulu tari pendet digunakan untuk menyambut presiden Soekarno yang datang ke Bali. Tari pendet ini benar-benar tari klasik karena tari ini megandung berbagai makna, etika dan budaya. Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum selaku rektor IKIP PGRI Denpasar Bali menyambut kami dengan penuh kehormatan dengan ucapan khas bali yaitu Aum Swastiyastu.......
a. Beliau memperkenalkan semua dosen dan dekan dari semua fakultas dan  semua fakultas yang ada. IKIP PGRI mulai berdiri sejak tanggal 25 Agustus 1983. IKIP PGRI Bali juga  memiliki pendidikan Sarjana (Strata 1), terdiri dari 5 Fakultas dengan 9 Jurusan dengan perincian sebagai berikut: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Jurusan: Bimbingan Konseling
b. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) dengan Jurusan:
1) Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah
2) Pendidikan Seni Rupa
3) Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik
c. Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) dengan Jurusan:
1) Pendidikan Ekonomi
2) Pendidikan Sejarah
d. Fakultas Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan (FPOK) dengan Jurusan: Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan
e. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) dengan Jurusan:
1) Pendidikan Matematika
2) Pendidikan Biologi
Visi & Misi IKIP PGRI Denpasar Bali
Visi IKIP PGRI Bali mengemban visi :
Unggul dalam tri dharma perguruan tinggi yang berlandaskan budaya dan teknologi informasi.
Sejalan dengan visi diatas, maka misi IKIP PGRI Bali adalah :
1. Mendidik calon tenaga-tenaga pendidik yang memiliki wawasan budaya dan budi pekerti luhur
2. Terlaksananya pendidikan yang handal di bidang pendidikan
3. Terlaksananya pendidikan yang handal sesuai dengan perkembangan jamannya
4. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkualitas dengan bidang pendidikan
5. Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari kehidupan dan lingkungan masyarakat sehari-hari.
Selain itu, beliau juga menunjukkan beberapa prestasi yang pernah di raih oleh mahasiswanya di setiap fakultas. Beliau menutup sambutan dengan pepatahnya yang begitu indah. “air tak selalu di bendung. Kalau pun di bendung itu sifatnya sementara. Air itu selalu mengalir dari dataran tinggi ke rendah. Begitu hal nya manusia, karena manusia sifatnya hanya sementara.”
2. Sambutan Wakil Ketua Bidang Akademik STAIN Kudus
Setelah selesai sambutan dari rektor IKIP PGRI, dilanjutkan dengan sambutan wakil ketua 1 STAIN Kudus, Bapak Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag., M.Pd.  Beliau memperkenalkan semua dosen dan dekan dari semua jurusan dan semua jurusan dan prodi  yang ada di STAIN Kudus strata 1 dan pasca sarjana.
Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang alasan STAIN Kudus memilih ke Bali dan IKIP PGRI Denpasar Bali, diantaranya adalah karena dari aspek fakultas dan perstasi yang di raih IKIP PGRI Denpasar, dan dari aspek budayanya, karena  ada kesamaan antara Kudus dan Bali yaitu bentuk bangunan menara dan pura. Selain itu, sunan kudus dulu juga selalu menghormati dan toleransi terhadap orang hindu. Bentuk toleransi antara umat islam dan hindu adalah larangan menyembelih sapi. Bahkan sampai sekarang masyarakat kudus di larang untuk menyembelih sapi karena untuk menghormati orang hindu. Bagi orang hindu, sapi adalah simbol kesucian. Islam itu rahmatan lil alamin.
3. Sesi Lain-lain:
a. Penandatanganan MOU
b. Penyerahan cinderamata antara pihak STAIN Kudus dengan pihak IKIP PGRI Bali dan sebaliknya.
Setelah sambutan dari rektor IKIP PGRI dan wakil ketua I STAIN Kudus, diadakan penandatangan kerja sama antara IKIP PGRI dengan STAIN Kudus (MOU) dan penyerahan cindera mata. STAIN Kudus memberikan jenang kudus sebagai makanan khas kudus dan miniatur menara kudus sebagai cindera mata untuk IKIP PGRI dan begitu juga sebaliknya.
4. Penutup
Pada akhir kegiatan seminar, ditutup dengan ucapan permohonan maaf dan  terima kasih atas kunjungan STAIN Kudus di IKIP PGRI Denpasar.
Aum shanti shanti shanti aum…….

B. IALF (Indonesian Australia Language Foundation)  Denpasar Bali
Indonesia Australia Language Foundation (IALF) adalah organisasi pelatihan bahasa terkemuka di Indonesia. Didirikan oleh pemerintah Indonesia dan Australia, IALF adalah organisasi non-profit yang berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dan layanan pelatihan di seluruh Indonesia dan wilayah Asia Pasifik.
Aktivitas utama dari IALF adalah pengajaran bahasa: Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Kursus bahasa Inggris bagi mereka yang membutuhkan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka untuk pekerjaan, migrasi atau tujuan belajar. Berbagai kursus bahasa Inggris untuk individu dan kelompok dijalankan di setiap pusat IALF di Jakarta, Surabaya dan Denpasar, Bali.
Kursus-kursus dalam Bahasa Indonesia adalah untuk ekspatriat yang tinggal di Indonesia serta bagi siswa dan guru dari Indonesia yang ingin melakukan perjalanan ke Indonesia untuk mempelajari bahasa dan budaya. Program Bahasa Indonesia yang terdiri dari dan khusus program intensif di IALF Bali, IALF Jakarta dan IALF Surabaya serta program malam kursus di IALF Jakarta.
Selain pengajaran bahasa Inggris dan Indonesia tiga pusat melakukan tes IELTS IALF dan kursus persiapan untuk mempersiapkan orang untuk bermigrasi, bekerja atau belajar di luar negeri.
IALF Bali menyelenggarakan program pelatihan guru terakreditasi internasional, dan mengelola dua proyek - yang Kang Guru Indonesia proyek dan LAPIS-ELTIS ((English Language Training for Islamic Schools) kegiatan konsolidasi, yang didukung oleh pemerintah Australia melalui AusAID. Lebih detail mengenai IALF sendiri adalah sebagai berikut:
Misi
Misi Indonesia Australia Language Foundation (IALF) adalah menjadi penyedia pelatihan bahasa dan jasa konsultasi di Indonesia dan wilayah Asia Pasifik. IALF akan mencapai hal ini dengan menyediakan program berkualitas tinggi dan pelayanan kepada berbagai pemerintah dan klien korporasi, berdasarkan standar profesional tertinggi dan di atas kualitas kurikulum dan sumber daya.
IALF dengan demikian akan memberikan kontribusi untuk ekonomi, pembangunan sosial dan budaya di wilayah ini dan saling menghormati dan saling pengertian antara rakyat Indonesia dan negara-negara tetangga.
Profil Perusahaan
IALF didirikan dengan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Australia dan dikendalikan oleh Dewan Gubernur.
The IALF saat ini sekitar 800 kereta penuh-waktu dan paruh waktu mahasiswa tahun 6000. Selama 25 tahun terakhir ini telah memiliki reputasi sebagai organisasi pelatihan bahasa terkemuka di Asia Tenggara.
IALF memiliki pusat bahasa di Jakarta , Surabaya dan Denpasar, Bali outposted personil pendukung di lokasi terpencil. IALF ini mempekerjakan sekitar 200 staf, termasuk lebih dari 50 guru bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Fokus Pendidikan
IALF berkomitmen untuk keunggulan dalam pendidikan dan diakui sebagai pemimpin berpengaruh dalam pelatihan bahasa di Indonesia dan wilayah Asia Pasifik.
IALF ini memberikan kualitas tinggi khusus pelatihan dan pengembangan sumber daya pelayanan kemanusiaan. Ia memiliki keahlian dan pengalaman untuk:
1) desain dan memberikan pelatihan bahasa program yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik klien baik dalam proyek-proyek pembangunan dan dalam berbagai sektor industri;
2) menyediakan ahli bahasa yang berpengalaman sebagai konsultan untuk donor
lembaga dan perusahaan;
3) memberikan paket layanan yang komprehensif - pedagogis, manajerial dan teknis - yang telah membuktikan dirinya dalam konteks pendidikan di negara berkembang, dan
4) berhasil bekerja sama dengan organisasi luar negeri pada desain dan pelaksanaan kegiatan pembangunan.
kegiatan utama yang IALF adalah: Pelatihan Bahasa Inggris, Pelatihan Bahasa Indonesia, IELTS Testing ,Persiapan IELTS,Customised Pelatihan,Bahasa,Pelatihan Guru,Proyek dan konsultan
C. KARYA WISATA
1) PANTAI KUTA
Pantai Kuta, sudah tidak asing lagi ditelinga. Untuk memasuki Pantai Kuta kita harus menyewa mobil trevel untuk sampai disana, karena bus yang kita tumpangi terlalu besar sehingga tidak ada lahan parkir yang luas untuk memakirkan bus kita, kita disuruh untuk mengingat nomer travel yang kita tumpangi, saya duduk didepan dengan Riyadhul, dan supirnya dan saya di travel nomer 002. Ketika saya duduk didepan saya melihat dupa yang dipasang di dekat kaca depan mobil, memang kebudayan orang-orang Bali sangatlah kental dengan budayanya. Tidak heran jika banyak turis dari luar negeri untuk berkunjung ke Pantai Kuta, karena suhunya yang sangat panas untuk berjemur, pemandangan yang indah, dan sangat bagus untuk surfing karena ombaknya yang tinggi.
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Pantai Kuta (pantai berpasir putih), wisatawan yang berlibur di Bali tidak akan pernah lupa untuk berkunjung ke pantai Kuta, terutama pada saat matahari akan terbenam. Pantai Kuta merupakan salah satu tempat di Bali untuk melihat panorama terbenamnya matahari. Setelah dari Kuta saya rombongan pergi ke pusat oleh-oleh krisna sekalian dengan makan malam disana.
2) PUSAT OLEH-OLEH KRISNA BALI
KRISNA BALI berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16 Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar-Bali.
Kini Krisna Bali telah hadir di 2 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl. Sunset Road, Legian. Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir, makanan dan lainnnya.Lokasi di Jalan Sunset Road menjadikan Krisna Bali sangat mudah diakses. Fasilitas parkir  yang  luas.
3) PUJA MANDALA
Puja Mandala Nusa Dua mulai dibangun tahun 1994 atas bantuan PT. BTDC (Bali Tourism Development Centre) yang memberikan bantuan lahan seluas 2 hektar untuk membangun kelima tempat ibadah tersebut. Lahan itu dibagi sama besar dan luasnya. Pendirian bangunan diserahkan sepenuhnya pada umat masing-masing agama, dengan aturan pendirian bangunan tersebut harus sama tingginya. Puja Mandala Nusa Dua secara resmi disahkan pada tahun 1997 oleh Menteri Agama Bapak Tarmidzi Taher. Saat itu hanya Gereja Bunda Maria Segala Bangsa (Katholik), Jemaat Bukit Doa (Protestan) dan Masjid Ibnu Batutah yang sudah selesai pembangunannya. Sedangkan, Wihara Budhina Guna (Budha) baru selesai pembangunannya pada tahun 2003.
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala: Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa (1997), Gereja Kristen Prostestan Bukit Doa (1997), Masjid Ibnu Batutah (1997), Vihara Budhina Guna (2003), Pura Jagat Natha (2005).
Puja Mandala adalah sebuah kompleks tempat bangunan peribadatan indah di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali. Lokasi Puja Mandala berada di tepi kanan jalan arah menuju Hotel STP (Sekolah Tinggi Pariwisata). Puja Mandala berjarak sekitar 12 km dari Bandara Ngurah Rai ke arah Nusa Dua. Juga berdekatan dengan lokasi patung Garuda Wisnu Kencana yang sangat fenomenal dan Pura Sad Khayangan Jagad Uluwatu.
Di Puja Mandala terdapat lima tempat ibadah dari agama yang diakui di Indonesia. Yaitu agama Islam, Katholik, Budha, Protestan dan Hindu. Uniknya, bangunan tersebut berdiri berdampingan, rumah – rumah ibadat itu dibangun tanpa sekat pemisah, memiliki satu halaman, dan memiliki atap yang sama tinggi tanpa ada yang melebihi. Ini merupakan sebuah cermin dari kebhinekaan yang ika. Bagi yang baru mengetahui dan mengunjunginya memang terdengar asing akan tetapi berbeda dengan penduduk Desa Bualu yang hampir setiap hari menyaksikan kegiatan keagamaan dari masing-masing agama yang tentunya berbeda-beda. Bahkan, kegiatan-kegiatan itu terjadi bersamaan. Namun, mereka berusaha bersikap saling menghormati, agar kerukunan tetap terjaga. Biasanya, untuk acara-acara atau kegiatan-kegiatan, mereka meminta izin terlebih dahulu pada pihak agama lain.
4) PANTAI PANDAWA
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar dan dihiasi dengan patung Pandawa lima di bagian dinding tebing karst. Patung Pandawa dari cerita Mahabarata tersebut mencakup Yudhistira / Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron FTV
Tidak salah jika Pantai Pandawa di sebut sang perawan di Bali Selatan karena pantai tersebut sangat alami sekali dan air laut sangat jernih. Yang tampak di pantai hanyalah rumput laut dan tidak ada sampah-sampah berserakan di tempat ini. Pantai Pandawa terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan Pura Uluwatu. Akses jalan menuju Pantai Pandawa masih dalam proses perbaikan karena kita akan melewati tebing batu kapur yang saat ini masih dalam tahap perbaikan juga. Tidak banyak yang tahu mengenai Pantai Pandawa ini, selain penduduk lokal yang menjadikan Pantai Pandawa ini sebagai tempat mereka bertani rumput laut. Pantai Pandawa sendiri sudah dilengkapi dengan kedai makan dan minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang dilakukan adalah paragliding. Nama Pandawa Beach sendiri diambil dari tokoh pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai tempat untuk melakukan upacara melasti.
Manfaat yang diperoleh dari wisata pantai pandawa:
a. Dapat mengetahui sejarah
b. Dapat mengetahui budidaya rumput laut
5) TARI BARONG
Tari barong adalah salah satu dari tari Bali yang merupakan peningalan kebudayaan pra Hindu. Kata barong berasal dari kata bahruang yang berarti binatang beruang, merupakan seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung.
6) KERAJAAN KERA DI SANGEH
Setelah tiba di Sangeh, saya dan rombongan turun dari bus, kemudian masuk ke Taman Wisata Alam Sangeh. Sebelum masuk, terdapat monumen patung kera. Taman Wisata Alam Sangeh, memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera tersebut juga dikenal sangat jahil, karena ada salah satu dompet teman saya yang diambil dan dibawa lari, selain itu ada salah satu kera  yang tiba-tiba hinggap di pundak saya hingga membuat saya terkejut dan merasa geli.
Kera di Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Ditempat raja kera ini tinggal, terdapat sebuah Pura yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari. Disana juga terdapat pohon yang terkenal,yaitu “Pohon Lanang Wadon”dan banyak pura.
Setelah mengelilingi hutan pala, penulis beserta rombongan keluar dari hutan. Disepanjang jalan menuju pintu keluar, ada banyak penjual kerajinan tangan dari Bali. Seusai keluar, penulis dan rombongan lalu masuk ke bus masing-masing, untuk melanjutkan perjalanan menuju ke pusat oleh- oleh jogger.    

7) PUSAT OLEH-OLEH JOGER
Saya turun berombongan dan saya diberi stempel dari Joger yang dikenakan dibaju, pandangan saya baru masuk kayaknya seperti di ITC, ternyata semakin kedalam semakin sesak dan yang lebih mengejutkan lagi yaitu barang-barang memang sangat mahal, disana saya hanya sekedar melihat-lihat dan saya hanya membeli satu kaos saja, mungkin pandanganku disana adalah tempat orang-orang yang gengsinya segunung, sebelumnya saya telah membandingkan barang dari tempat yang lain ternyata harganya berbeda sangat miring dibandingkan di tempat-tempat khas Bali lainnya.
Joger adalah pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.
Kenapa bernama Joger? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard. Tujuan selanjutnya kita akan ke Bedugul.
8) BEDUGUL
Bedugul Bali, merupakan salah satu objek wisata pilihan di Bali juga. Objek wisata ini terletak di kabupaten Tabanan dan terkenal akan danau dan restorannya. Suhu udara di Bedugul jauh lebih dingin dibandingkan tempat wisata lainnya di Bali, dengan suhu kurang lebih 18 drajat celcius, tentu memberikan suasana tersendiri selama liburan di Bali. Tempat ini juga menawarkan suasana perbukitan dengan suhu sekitar 18 derajat celcius plus danau yang begitu indah.
Bedugul terkenal akan keindahan danau Tamblingan dan andapun bisa menikmati keindahannya dengan menyewa speedboat atau perahu untuk berkeliling danau. nah Lot, Sangeh, Taman Ayun dan tempat wisata lainnya


BAB II
ANALISIS DAN SOLUSI

1. Kunjungan IKIP PGRI Denpasar Bali
Banyak hal baru yang dapat saya temukan dalam kunjungan di IKIP PGRI, diantaranya tentang budaya bali yang beraneka ragam dan memiliki filosofi tersendiri, diantaranya yakni tari pendet yang telah ditampilkan oleh para mahasiswa IKIP Denpasar. Selain itu,  antara bali dengan kudus memiliki akulturasi budaya yang hampir sama antar keduanya. Seperti halnya kudus yang hingga sekarang masih menghormati budaya hindu dengan tidak menyembelih sapi sebagai bentuk rasa toleransi antara agama islam dengan hindu.  Meskipun Kudus dengan Bali masih dalam cakrawala Negara yang sama yakni Indonesia, namun keduanya  sedikit banyaknya akan ditemukan adanya banyak perbedaan dalam hal agama, budaya, ras atau kasta. Dalam kehidupan dibali masih mengenal adanya kasta atau tingkat kedudukan dalam masyarakatnya, sedangkan di Kudus kasta telah ditiadakan
Di IKIP PGRI Denpasar telah melahirkan banyak mahasiswa berprestasi baik dalam bidang olah raga dan seni dari berbagai lomba yang diikutinya baik Regional, National, dan International. Sehingga mampu mengharumkan nama Negara Indonesia dikancah International. Seharusnya STAIN Kudus dapat lebih meningkatkan prestasinya melihat dari jumlah mahasiswanya yang lebih banyak disebanding mahasiswa diIKIP Denpasar.
Pihak-pihak yang terkait dari STAIN Kudus seharusnya lebih memperhatikan mahasiswanya yang memiliki prestasi dan bakat yang lebih, supaya mahasiswa dapat mengembangkan prestasi dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing. Sekiranya pihak dari IKIP Denpasar juga memiliki timbal balik dengan STAIN Kudus, agar juga mengerti potensi yang dimiliki oleh STAIN Kudus. Dan semoga antar STAIN Kudus dengan IKIP Denpasar akan semakin menjalin adanya kerja sama yang lebih dekat.


2. Pelatihan di IALF Bali

Praktek Kerja Lapangan yang di laksanakan di IALF adalah seorang pemateri menjelaskan materinya dengan menggunkan LCD proyektor dan pemateri memberi peluang kepada peserta seminar untuk memberi opini tentang materi yang di pelajarinya , Sehingga peserta memberi opininya sambil mempraktekkan bahasa inggrisnya dengan pemateri. Dengan sistem seperti itu peserta bisa mengembangkan pemikirannya, speaking  maupun listeningnya.
Identifikasi Permasalahan
PKL yang telah di laksanakan di  IALF Denpasar Bali, kami bisa mengidentifikasi berbagai permasalahan  yang terjadi di waktu kami melaksanakan praktik di sana, dan permasalahan itu mayoritas menjadi kendala bagi kami, dan itu kadang membuat kami malu dan takut untuk melaksanakannya, dan hasilnya sebagai berikut:
a) Peserta praktik merasa malu dan takut untuk praktek speakingnya
b) Peserta ada yang merasa belum mampu untuk mengutarakan opininya.
c) Peserta ada yang kurang memahami bahasanya pemateri karena kurangnya penguasaan kosa kata dalam bahasa inggris.
  Solusi dari permasalahan yang ada di tempat PKL
Di dalam melaksanakan PKL ternyata banyak kendala-kendala yang membuat para peserta PKL merasa takut dan malu untuk menyampaikan opininya, dari permasalahan kini kami mempunyai Solusi sekaligus usulan bagi pihak koordinator PKL ke depan.
Sebaiknya pihak Koordinator memberi arahan kepada peserta PKL agar peserta benar-benar melaksanakan tugasnya dan tidak akan takut atau malu untuk bisa berkomunikasi atau mengutarakan opininya, karena apabila sudah diberi arahan peserta akan lebih siap.


3. Nilai-nilai edukatif yang diambil dari study tour ke obyek-obyek wisata Denpasar Bali.

Bali dengan julukannya pulau seribu pura, surganya dunia, surganya pariwisata adalah sebuah pulau yang damai, saling peduli dan tenggang rasa satu sama lainnya. Salah satu tempat yang dapat diambil pelajaran yang berharga yaitu dengan berdirinya 5 tempa ibadah (Masjid, Pura, gereja Khatholik dan Protestan, dan Vihara) dalam satu komplek yang diberi nama Puja Mandala. Kelima tempat ibadah itu berdiri berdampinngan tanpa ada sedikitpun pertikaian, bahkan hal tersebut meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

Walaupun warga mayoritasnya memeluk agama Hindu, kebebasan dan kerukunan umat beragama di Bali patut menjadi contoh. Menurut beberapa pernyataan masyarakat sekitar, perayaan keagamaan seringkali diselingi suara adzan magrib atau shalat Jumat yang tetap digelar. Suatu saat Hari Raya Nyepi jatuh bertepatan dengan hari Jumat. Hari Raya Nyepi sangat sakral bagi umat Hindu di Bali. Warga di seluruh pulau Bali tidak boleh bepergian keluar rumah. Pada malam hari warga tidak boleh menyalakan api atau lampu penerangan dan tidak boleh membuat keributan. Siapa yang melanggar akan ditahan oleh Pecalang (penjaga keamanan Desa Adat). Namun hal yang sangat menarik adalah ternyata pada Jumat itu secara khusus umat Muslimin di Nusa Dua dipersilakan beribadah Jumat di Masjid Ibnu Batutah Puja Mandala.
Hal lainnya yaitu saat menyambut Paskah misalnya, petugas keamanan desa adat atau pecalang dan pengurus masjid membantu mengamankan rangkaian Perayaan Paskah di Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa. Selain itu untuk membantu mengamankan dan mengurangi kemacetan, empat pecalang dari Desa Adat Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dan pengurus Masjid akan bertugas menjaga keamanan secara bergiliran.
Di sekitar komplek banyak terdapat ruko, toko, dan warung-warung.  Beberapa adalah orang muslim yang mendirikan toko pakaian adat dan baju muslim. Begitupun dengan masyarakat yang beragama lain mereka saling hidup rukun dan harmonis. Tujuan dari pendirian tempat ibadah ini merupakan percontohan miniatur kerukunan hidup bersama, dan apabila masyarakat sekitar ditanya apakah pernah ada perselisihan karena perbedaan agama, mereka hanya menjawab, “Tidak, justru kami berusaha untuk saling membantu dan saling  menghormati satu sama lain.”
Keunikan yang baru satu-satunya di Indonesia ini merupakan kawasan yang dianggap sebagai contoh kerukunan anatar umat beragama masyarakat Bali dan menjadi tempat wisata yang sangat diminati, baik oleh wisatawan asing maupun wisatawan domestik.





















BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan informasi dan hasil analisis objek-objek yang dikunjungi pada saat Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) maka dapat disimpulkan bahwa:
1. pelaksanaan PKL yang sudah kami laksanakan bisa dikatakan berjalan sukses walaupum disana banyak kendala yang kami alami dan perlu kita perbaiki di tahun selanjutnya, Seperti program yang dilaksanakan IALF faktanya banyak teman-teman bisa menjawab dan memberikan opininya  terhadap pertanyaan yang diberikan pemateri diwaktu pelaksanaan seminar walaupun ada sebagian peserta yang tidak aktif dalam progaram itu
dikarenakan kurang memahami terhadap materi yang disampaikan pemateri.
2. Adapun program di tempat wisata peserta walaupum faktanya banyak peserta yang hanya menikmati indahnya wisata- wisata yang ada di bali tanpa melakukan wawancara dan yang lainnya PKL karena ketika peserta ada dilapangan ternyata tidak ada arahan sama sekali, sehingga pesertapun merasa tidak ada tugas untuk dilaksanakannya.
3. Mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan setelah mengunjungi berbagai objek wisata. Selain ilmu pengetahuan juga terdapat unsur rekreasi. Objek tersebut adalah Puja Mandala, pantai pandawa,pantai kuta, Bedugul,  tari barong dan sangeh.
4. Keindahan dan keunikan pulau Bali inilah yang membuat objek wisata di pulau Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal tersebut membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat tujuan wisata internasional.
5. Perbedaan agama, ras, budaya, dan golongan merupakan suatu keunikan yang harus dihormati dan menghormati budaya-budaya bangsa di Indonesia untuk mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa tanpa ada yang membeda-bedakannya.

B. SARAN
Adapun saran-saran yang perlu diperhatikan agar kegitan PKL berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti kegiatan PKL harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan bersama.
2. Mengunjungi tempat/ objek yang sesuai dengan pembelajaran PAI
3. Dan saran bagi kami dari pemasalahan yang terdapat di analisa kami adalah bagaimana pembimbing harus mengkordinir peserta PKL karena ketika peserta ada dilapangan ternyata tidak ada arahan sama sekali, sehingga pesertapun merasa tidak ada tugas untuk dilaksanakannya.
Akhirulkata dengan rasa syukur kami ucapkan “Alhamdulillahirabbi’alamiin” karena kami dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan di Denpasar Bali ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar penyusunan yang akan datang lebih baik lagi. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekeliruan dan kesalahan kata-kata atau tulisan. Terima kasih dan wassalamu’alaikum Wr. Wb.












LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Jadwal PKL
Hari/Tgl Waktu Acara
Senin 17 Agustus 2015 Pkl 07.30 WIB Persiapan keberangkatan
   Pkl 09.00 WIB Berangkat dari Kudus menuju ke Bali
   Pkl 12.00 WIB Istirahat & makan siang secara prasmanan
 Pkl 13.00 WIB Melanjutkan perjalanan menuju ke Bali
Pkl 18.00 WIB Istirahat & makan malam secara prasmanan
Pkl 23.30 WIB Tiba di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi untuk menyeberang selat Bali

Selasa, 18 Agustus 2015 Pkl02.00 WITA Sampai di Pelb. Gilimanuk, perjalanan menuju ke tempat transit
Pkl 04.00 WITA Transit untuk mandi dan makan pagi
Pkl 08.00 WITA Keluar dari tempat transit menuju ke tempat kunjungan
Pkl 11.00 WITA Kunjungan I di IKIP PGRI Denpasar
Pkl 16.00 WITA Peserta kami ajak ke Pantai Kuta
Pkl 19.00 WITA Makan malam secara prasmanan
Pkl 20.00 WITA Menuju ke hotel untuk Check in dan istirahat
Pkl 21.00 WITA Check in hotel
Free Program (acara dapat diatur sendiri)
Rabu, 19 Agustus 2015 Pkl 06.30 WITA Makan pagi secara prasmanan
Pkl 09.30 WITA Keluar dari hotel, perjalanan menuju ke tempat kunjungan
Pkl 10.00 WITA Kunjungan II di IALF Bali
Pkl 13.00 WITA Istirahat dan Makan siang
Pkl 15.00 WITA Wisata di pusat oleh-oleh
Pkl 18.00 WITA Makan malam secara prasmanan
Pkl 19.00 WITA Nonton Tari Barong
Pkl 21.00 WITA Kembali ke hotel untuk istirahat
Free Proram (acara dapat diatur sendiri)

Kamis, 20 Agustus 2015 Pkl 07.00 WITA Makan pagi secara prasmanan
Pkl 08.00 WITA Check out Hotel, perjalanan menuju ke obyek wisata
Berwisata di Sangeh
Pkl 09.00 WITA Perjalanan menuju Joger
Pkl 10.00 WITA Shopping di Joger
Pkl 13.00 WITA Makan siang secara prasmanan
Pkl 15.00 WITA Berwisata di Puncak Indah Bedugul
Pkl 16.00 WITA Perjalanan menuju ke Pelb. Gilimanuk
Pkl 18.00 WITA Sampai di Gilimanuk,menyeberang ke Pulau Jawa
Pkl 19.00 WIB Makan malam secara prasmanan
Pkl 20.00 WIB Melanjutkan perjalanan pulang ke Kudus
Jum'at, 21 Agustus 2015 Pkl 09.00 WIB
Sampai di Kampus STAIN Kudus dengan membawa sejuta kenangan




Berangkat dari kampus itu hari Senin, 17 Agustus 2015 pukul 08.40 pagi tapi sudah berada di kampus pukul 08.00 karena ada arahan yang akan disampaikan dan melakukan do’a bersama. Setelah itu kami berangkat dari STAIN Kudus menuju Bali menggunakan bus selama ± 20 jam. Perjalanan kami dari STAIN Kudus pertama,  menuju RM. Simpang Raya Tuban  untuk makan siang dan sholat. Selama makan siang disana suasana PKL riuh dengan peserta yang banyak itu yaitu 17 bus yang membuat suasana menjadi lebih ceria, maklum saja dalam perjalanan pasti mood atau perasaan senang biasanya ada pada saat perjalanan pergi atau keberangkatan.
 Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan kami ke tujuan utama yaitu Bali, setelah dari RM. Simpang Raya, kami menuju kearah Probolinggo tapi kami kembali beristirahat sambil makan malam di RM. Bromo Asri Asri yang terletak di Jl. Raya Banjar Sari KM 89.2 Probolinggo. Selama perjalanan kami disungguhi pemandangan yang indah berupa pematangan sawah yang luas nan hijau serta pegunungan. Semua peserta turun dari Bus untuk makan malam dan sholat.
Setelah menjelang tengah malam yaitu sekitar pukul 23.00 WIB akhirnya kami tiba di pelabuhan Ketapang – Banyuwangi dan kami menunggu kapan Ferry yang akan membawa kami membelah lautan menuju pulau Bali tepatnya di pelabuhan Gilimanuk. Didalam kapal Ferry tentu semua peserta PKL keluar dari Bus dan hendak melihat dari sisi-sisi kapal Ferry dan banyak sekali diantara peserta yang mengabadikan moment tersebut melalui kamera digital dan kamere handphonenya. Selama perjalanan menyebrang udaranya begitu dingin hingga diantara peserta mengenakan jaket yang tebal.
Setelah 1 jam ditempuh untuk menyebrangi lautan dengan kapal Ferry akhirnya kami tiba di pelabuhan Gilimanuk – Bali dan suasana pun kembali riuh dengan sorak-sorak peserta, ada yang “Akhirnya sampai di Bali”, “Bali I’m Coming” dan lain sebagainya. Perjalanan pun dilanjutkan dari pelabuhan Gilimanuk – Bali menuju RM. Soka Indah untuk mandi dan makan pagi, disana kami melihat pemandangan yang menyejukkan ditambah dengan pemandangan alam dan angin pantai yang sepoi. Selama perjalanan kami kembali disuguhi pemandangan di Pulau Bali mulai dari rumah penduduknya hingga keadaan hutan dan jalan yang berkelok-kelok. Menjelang siang kami akhirnya tiba di tempat kunjungan 1 yaitu di IKIP PGRI Denpasar Bali di Jl. Seroja, Tonja Denpasar Timur.
Kunjungan 1 sudah usai kami kembali melanjutkan perjalanan menuju puja mandala dan wisata di pusat oleh-oleh, disana kami dapat mengambil banyak pelajaran yaitu tentang berbagai macam tempat ibadah dan setelah itu dilanjutkan dengan makan siang. Setelah melakukan sholat dzuhur peserta kembali melakukan perjalanan menuju ke Pantai Kuta.
Sekitar pukul 19.00 WITA peserta melakukan makan malam di RM. Krisna dan menuju ke Hotel Harrads untuk check In dan istirahat. Suasana di hotel kembali ricuh kerena peserta mengambil kartu untuk dapat masuk ke kamar masing-masing, setelah sampai di kamar hotel, kami bercanda, istirahat dan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Keesokan harinya kami melakukan kunjungan di IALF pada jam 10.00 WITA dengan topik Teaching Large Classes dan melakukan makan siang dalam bentuk Box di Puja Mandala. Setelah makan siang, peserta melakukan perjalanan ke pantai pandawa dilanjutkan dengan pusat oleh-oleh dewata. Kemudian, kami menyaksikan tari barong dan makan malam.
Pada pukul 22:10 WITA peserta kembali ke hotel untuk istirahat. Hari berikutnya kami berkunjung ke Sangeh. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Joger untuk membeli oleh-oleh. Selanjutnya kami melakukan makan siang dan dilanjutkan berwisata ke puncak indah Bedugul dengan suasana ramai, panas, tapi menyenangkan.
Perjalanan Pulang (Kepulangan)
Sungguh tidak terasa bahwa perjalanan PKL STAIN Kudus harus diakhir juga walaupun berat juga meninggalkan keindahan dan semua keunikan yang dimiliki Bali. Perjalanan pulang pada PKL kali ini yaitu pada hari Jum’at  tanggal 21 Agustus 2015 setelah semua para peserta berkumpul dan berada di Bus masing-masing akhirnya kami kembali ke Kudus setelah perjalanan yang indah selama di Bali. Perjalanan diawali dengan meninggalkan Pantai Bedugul Bali menuju pelabuhan Gilimanuk, selama perjalanan, kami disuguhi keindahan alam dan pegunungan serta keadaan alam yang berupa hutan yang rindang dengan pepohonan perjalanan pulang menempuh ±17  jam. Setelah menempuh perjalanan dari pantai Bedugul menuju pelabuhan Gilimanuk-Bali kami kembali menyebrangi lautan dengan kapal Ferry. Namun keadaan kapal Ferry yang kami tumpangi saat pulang ternyata lebih bagus dan baik  daripada saat perjalanan perginya. Pada saat di kapal tentunya semua peserta keluar dari Busnya masing-masing dan menikmati pemandangan lautan dari luar bus dan sambil menikmati hembusan dan gemuruh ombak. Banyak diantara para peserta kembali mengabadikan momen selama di kapal berupa foto-foto dan saya juga menikmati perjalanan serta melihat nahkoda yang bertugas hari itu.
Sesampai di pelabuhan Ketapang-Banyuwangi kami melanjutkan perjalanan menuju Tuban untuk melaksanakan sholat shubuh, setelah sholat subuh kami kembali melanjutkan perjalanan panjang kami kembali ke Kudus dengan Bus, setelah menempuh perjalanan panjang. Ditengah-tengah perjalanan kami berhenti sejenak di tempat pengisian bahan bakar untuk sekedar menghirup udara segar dan untuk buang air kecil dan lain-lain. Perjalanan dilanjutkan kembali menuju Lasem sekitar pukul 08.00 WIB.
Setelah menempuh perjalanan panjang dan juga melelahkan akhirnya kami tiba juga di Kudus pada pukul 09.20 WIB, dan suasana bus kembali riuh dengan kelekar dan canda tawa mereka dan akhirnya kami tiba dengan selamat di Kudus

Comments

Popular posts from this blog

PIDATO IDIOLOGI WANITA SHOLEHAH

PPKN Kelas 5 ( (keragaman sosial budaya Masyarakat)

Pengertian IAD , ISD dan IBD