perencanaan pendidikan (berbagi pendekatan dalam pembelajaran agama)



1.    Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam merupakan suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuatu atau sejalan dengan nilai-nilai islam.
Dari pengertian diatas, pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Pendidikan dibutuhkan  untuk  menyiapkan anak manusia demi menunjang perannya di masa datang . Upaya pendidikan yang dilakaukan oleh suatu bangsa memiliki hubungan yangsignifikan dengan rekayasa bangsa tersebu dimasa mendatang. Dengan demikian, “pendidikan merupakan sarana terbaik  untuk menciptakan suatu generasi baru pemda-pemudi yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri, tapi juga sekaligus tidak menjadi bodoh secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak menyadari adanya perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan manusia”.
       Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsug seumur hidup. Pendidikan selalu berkembang, dan selalu dihadapka pada perubahan zaman. untuk itu, mau tak mau pendidikan harus didesain menikuti irama perubahan tersebut. Apabila pendidikan tidak didesain mengikuti perubahan , pendidikan akan ketingalan dengna laju perkembangan zaman itu sendiri. Siklus  perubahan pendidikan yang dimaksud pada uraian di atas, dapat dielaskan sebagai berikut. Pendidikan dari masyarakat, didesai mengikuti irama peubahan dan kebutuhan masyarakat . misalnya pada peradaban masyarakat agraris , pendidikan didesain relevan dengan irama perkembangan peradaban masyarakat agraris dan kebutuhan masyarakat pada era tersebut. Begtu juga peradaban masyarakat industrial dan informasi, pendidikan didesain mengikuti irama peerubahan dan kebutuhann masyarakat pada era industri dan informasi, informasi, dan  seterusnya.   Demikian siklus perkembangan perubahan pendidikan, kalau tidak pendidikan akan ketingglan dari perubahan zaman yang begitu cepat. Oleh sebab itu, perubahan  pendidikan harus relevan dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat pada era tersebut,baik pada konsep, materi dan kurikulum, proses, fungsi serta tujuan lembaga-lembaga pendidikan.
       Pendidian merupakan  persoalan penting bagi semua umat. Pendidikan selalu menjadi tumpuan hrapan untuk  mengembangkan individu dan masyarakat. Maka, setiap institusi pendidikan niscaya mendambakan dan ikut serta berupaya melahirkan generasi penerus (output) yang selain memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage )untuk menjadi subjek daam percaturan didunia kerja, juga memiliki kepribadian yang uutuh (integrted personality) sehingga dapat memakmurkan dan memuliakan kehidupan material dan spiritual diri, keluarga, dan masyarakatnya berdasarkan nilai-nilai islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam proses pendidikan islam dan pengajaran islam diperlukan pendekatan yang   bersifat multi approach (bayak pendekatan).
2.    Macam-macam Pendekatan Pebelajaran Agama
1)   Pendekatan religius, yang menitiberatkan kepada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang berjiwa religius denga bakat-bakat keagamaan.
2)   Pendekatan Filosofis, yang memandang ahwa manusia adalah makhluk rasional atau  homo sapiens, sehingga segala sesuatu yang menyangkut pengembangannya didasarkan pada sejauh mana  kemampuan berpikirnya dapat dikembangkan sampai pada titik maksimal perkembangannya.
3)   Pendekatan sosio kultural, yang bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga dipandang sebagai homo sosialis dan homo legatus dalam kehidupan bermasyarat berkebudayaan. Dengan demikiaan pengaruh lingkungan masyarakat dan pengembangan kebudayaannya sangat besar artiya bagi proses pendidikan dan individunya.
4)   Pendekatan  scintific, yang mana titik beratnya terletak pada pandangan bahwa manusia  memiliki kemampuan menciptakan (kognitif), berkemauan dan merasa (emosionl atau afektif). Pendidikan harus dapat mengembangkan kemampuaan analitas dan reflektif dalam berfikir.
3.    Metode dalam Pendidikan Islam
Ruang lingkup pembahasan metode pendidikan dengan sendirinya memasukan masalah proses pengajaran, yaitu terjadinya proses mengajarkan dan belajar, baik diruang kelas, maupun di luar kelas. Dalam hubungannya dengan proses mengajar dan belajar maka faktor metode mengajar (teaching method) merupakan suatu alat yang penerapannya diarahkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sesuai dengan tujuan-tujuan yang dirumuskan dalam program pengajaran.
Metode pengajaran merupakan salah satu aspek pembahasan metode pendidikan dipandang sebagai alat yang dipergunakan untuk menyajikan bahan pelajaran menurut tujuan instruksional yang telah diterapkan dalam ruang lingkup tujuan institusional umum dan khusus. Demikian pula metode pendidikan Islam sebagai komponen ilmu yang menunjang keberhasilan ilmu pengetahuan induknya (dalam hal ini ilmu pendidikan Islam), metode pendidikan tidak bisa lain harus sejalan dengan substansi dan tujuan yang identik dengan substansi dan tujuan ilmu pengetahuan induknya.
Dalam proses pendidikan, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena ia menjadi sarana yang bermaknakan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sehingga dapat dipahami atau diserap oleh manusia didik menjadi pengertian-pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya.
Ada tiga aspek nilai yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam yang direalisasikan melalui metode yang mengandung watak dan relevansi: Pertama, membentuk manusia didik menjadi hamba Allah  yang mengabdi kepada-Nya  semata; Kedua, bernilai edukatif yang mengacu kepada petunjuk Al-Qur’an; Ketiga, berkaitan dengan motivasi dan kedisiplinan sesuai ajaran Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an ada beberapa isyarat tentang metode pendidikan Islam, dan secara global dapat dikelompokkan menjadi tiga.
1.    Metode pemahaman
Metode ini menuntut pemahaman anak didik terhadap apa yang telah disampaikan. Berikut ini jenis metode tersebut:
a.    Penggunaan rasio
Metode ini merupakan salah satu cara yang dianjurkan Al-Qur’an yang dijelaskan dalam beberapa ayat. Dalam metode ini manusia dianjurkan agar memfungsikan akal secara optimal untuk mencari kebenaran sehinga ia dapat mengoptimalisasikan logika untuk melihat kebenaran dan kesalahan serta untuk membedakan antar yang haq dan yang bathil yang semata-mata didasarkan pada kajian empirik dan bukan taklid buta. Oleh karena itu, setiap amalan yang disyariatkan Islam selalu didasrkan pada keimanan. Sementar iman yang benar adalah yang didasrka pad ilmu.
Al-Qur’an banyak menggunakan retorika yang variatif untuk menganjurkan akal agar memikirkan illat di balik yang diwahyukan. Dialektika tersebut sangat baik jika digunakan dalam pendidikan, karena anak didik akan merasa puas jika setiap ilmu yang dipelajari, tingkah laku yang dilakukan, perintah yang dilaksanakan serta larangan yang dijauhi diketahui illat-nya, bukan semata-mata lantaran Tuhan telah mengatakan begini dan begitu atau karena ilmu menganjurkan begini dan begitu, tetapi didasrkan pada argumen yang jelas mengapa hal tersebut dilakukan.
Al-Qur’an menyeru manusia untuk melakukan percobaan(experiment) guna menegaskan kebenaran yang telah disampaikan. Hal ini sebagaiman dijumpai dialog Nabi Ibrahim dalam Al-Qur’an (QS Al-Baqarah [2] ayat 260)
øŒÎ)ur tA$s% ÞO¿Ïdºtö/Î) Éb>u ÏRÍr& y#øŸ2 Çósè? 4tAöqyJø9$# ( tA$s% öNs9urr& `ÏB÷sè? ( tA$s% 4n?t/ `Å3»s9ur £`ͳyJôÜuŠÏj9 ÓÉ<ù=s% ( tA$s% õãsù Zpyèt/ör& z`ÏiB ÎŽö©Ü9$# £`èd÷ŽÝÇsù y7øs9Î) ¢OèO ö@yèô_$# 4n?tã Èe@ä. 9@t6y_ £`åk÷]ÏiB #[ä÷ã_ ¢OèO £`ßgãã÷Š$# y7oYÏ?ù'tƒ $\Š÷èy 4 öNn=÷æ$#ur ¨br& ©!$# îƒÍtã ×LìÅ3ym ÇËÏÉÈ  
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah  semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Dalam dialog tersebut Ibrahim ingin mengetahui rahasia ciptaan Tuhan yang ada di alam, bukan masalah keimanan untuk mengetahui rahasia illahi ketika ia melaksanakan per, bukan masalah keimanan untuk mengetahui rahasia Ilahi ketika ia melaksanakan perbuatan. Rasa hasil uji coba yang dilakukan manusia tidak sama dengan rasa keimanan dengan hal-hal yang gaib. Alaqur’an mengisyaratkan perlunya uji coba empirik untuk mengetahui rahasia alam untuk menenagkan hati dan meneguhkan keyakinan. Jika pikiran manusia menemukan kebuntuan dan terhalang oleh masalah, alqur’an mengisyaratkan agar kembali kepada rujukan yang benar berdasarkan logika ilmiah.
Firman allah swt : (QS.Al-nahl ayat 43)
!$tBur $uZù=yör& ÆÏB y7Î=ö6s% žwÎ) Zw%y`Í ûÓÇrqœR öNÍköŽs9Î) 4 (#þqè=t«ó¡sù Ÿ@÷dr& ̍ø.Ïe%!$# bÎ) óOçGYä. Ÿw tbqçHs>÷ès? ÇÍÌÈ  
Artinya: “ Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[828] jika kamu tidak mengetahui ”.
Oleh karena itu, pendidikan Islam harus menentukan langkah dalam mencanangkan program pendidikan dan pengajaran, yaitu dengan membenahi langkah sehingga pengajar bersikap lapang dada yang dapat memberi jawaban terhadap pertanyaan anak didik yang baik. Sikap keterbukaan pandangan ini bukan hanya pada pengajar, melainkan juga pada pengajar. Kebekuan pola pikir masyarakat, disebabkan keyakinan terhadap sesuatu yang bukan pasti. Padahal keyakinan sebenarnya ialah difungsikan terhadap yang gaib, sementara terhadap empirik lebih dibutuhkan rasionalitas. Dengan demikian, alqur’an juga melarang penggunaan prasangka (zhann) dan mengatakan sesuatu yang tidak didasarkan pada ilmu.
Firman allah : (QS Yunus ayat 36)
$tBur ßìÎ7­Gtƒ óOèdçŽsYø.r& žwÎ) $Zsß 4 ¨bÎ) £`©à9$# Ÿw ÓÍ_øóムz`ÏB Èd,ptø:$# $º«øx© 4 ¨bÎ) ©!$# 7LìÎ=tæ $yJÎ/ tbqè=yèøÿtƒ ÇÌÏÈ  
Artinya; “ Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

b.     Metode tamsil dan tasybih
Metode ini digunakan untuk memudahkan dalam menjelaskan sesuatu yang immateri dengan cara yang mudah dengan memberikan tamsil (perumpamaan) agar mudah dicerna oleh rasio. Tamsil ini merupakan salah satu metode yang dominan digunakan untuk menyampaikan pesan Ilahi yang tertuang dalam kitab suci.


Firman Allah : (QS. Al-ankabut ayat 43)
šù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $ygç/ÎŽôØnS Ĩ$¨Z=Ï9 ( $tBur !$ygè=É)÷ètƒ žwÎ) tbqßJÎ=»yèø9$# ÇÍÌÈ  
Artinya; “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”

Metode ini banyak digunakan oleh ahli ilmu eksakta, karena ilmu tersebut hanya bisa dipahami dengan menggunakan bantuan analogi untuk mencapai objek yang ingin di capai.

Comments

Popular posts from this blog

PIDATO IDIOLOGI WANITA SHOLEHAH

PPKN Kelas 5 ( (keragaman sosial budaya Masyarakat)

Pengertian IAD , ISD dan IBD