Pertentangan Sosial

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Hidup bermasyarakat adalah hubungan antar individu-individu maupun antar kelompok dan golongan  yang  terjadi  dalam proses kehidupan. Dimana setiap anggota masyarakat saling berinteraksi dan dan menerima (take and give) hubungan antar individu inipun diikat oleh ikatan yang berupa norma serta nilai-nilai yang  telah  disepakati  bersama. Norma dan nilai-nilai inilah yang menjadi  alat  pengendali  para anggota masyarakat agar tidak terjadi pertentangan sosial  dalam masyarakat. Pada kenyataannya tidak semua masyarakat membentuk sebuah harmonisasi, pada  kondisi  tertentu  hubungan antar masyarakat diwarnai berbagai persamaan. Namun sering juga didapati perbedaan-perbedaan bahkan pertentangan dalam masyarakat. Hal-hal seperti  itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Pertentangan sosial di dalam masyarakat merupakan salah satu konflik yang biasanya timbul dari berbagai faktor-faktor sosial yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Pertentangan sosial ataupun konflik adalah salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan pertentangan sosial: perbedaan kepentingan, diskriminasi, pertentangan sosial dalam masyarakat serta integrasi sosial.

B.  Rumusan Masalah
1.        Apa yang dimaksud dengan perbedaan kepentingan?
2.        Apa pengertian prasangka diskriminasi dan etnosentrisme?
3.        Apa yang dimaksud dengan pertentangan sosial dalam masyarakat?
4.        Apa yang dimaksud dengan integrasi sosial dan integrasi nasional?


BAB II
PEMBAHASAN
1.   Perbedaan Kepentingan
            Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya yang bersifat esensial bagi kelangsungan hidupnya. Jika individu berhasil dalam memenuhi kepentingannya maka ia akan merasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan ini akan banyak menimbulkan masalah baik pada dirinya maupun lingkungannya ( Wahyu,1986:149)
            Kegiatan yang dilakukan individu didalam masyarakat merupakan manivestasi pemenuhan dan kepentingan yang terdiri dari kebutuhan biologis, dan sosial atau psikologis. Perbedaan lingkungan akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu  dalam hal kepentingan meskipun pembawaannya  sama menurut Abu Ahmadi (1991:268).
Perbedaan kepentingan antara lain berupa kepentingan individu untuk
1)        Memperoleh kasih sayang.
2)        Memperoleh harga diri.
3)        Memperoleh penghargaan yang sama.
4)        Prestasi dan posisi.
5)        Dibutuhkan oleh orang lain.
6)        Memperoleh kedudukan didalam kelompoknya.
7)        Memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
8)        Memperoleh kemerdekaan diri.
2.    Prasangka Diskriminasi dan  Entosentrisme
a.    Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka dan Diskriminasi merupakan dua istilah yang saling berkaitan ke-2 tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat perbedaan terpokok antara prasangka dan kriminasi menurut Abu Ahmadi (1991:273) adalah bahwa prasangka menunjukan pada aspek sikap sedangkan diskriminasi menunjukkan pada suatu tindakan.
  Lebih jelas lagi, Munandar Solaiman (1995:273) mengaritkan prasangka sebagai:
1. Preseden (pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman masa lalu).
2. Pengambilan keputusan tanpa penelitian dan pertimbangan yang cermat atau tergesa-gesa.
3. Pelibatan untuk emosional (suka-tidak suka) dalam keputusan yang diambil.

b. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan diajarkan kepada anggota kelompok secara sadar atau tidak, bersama-sama dengan nilai kebudayaan.

3.    Pertentangan Sosial dalam Masyarakat
  Konflik atau pertentangan mengandung suatu pengertian  tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar dan perang.
Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri situasi konflik:
1.    Terdapat 2 atau lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat konflik.
2.     Unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam (kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap       dan gagasan).
3.     Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut. (Abu Ahmadi 1991:279)
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya. Misalnya kebencian,permusuhan. Menurut Abu Ahmadi (1991:280)
4.        Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional
            Integritas sosial bermakna terwujudnya solidaritas sosial, rasa kebersamaan antar hubungan masyarakat secara harmonis dalam kerja sama kelompok yang mempunya sifat, sikap,dan watak.
            Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).

BAB III
PENUTUP
Simpulan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkahlaku individu . Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya, yang bersifat esensial bagi kelangsungan hidupnya.

DAFTAR PUSTAKA
Materikuliahprimi.wordpress.com
Ulfi,Zulfa.Pertentangansosialdanintegrasimasyarakat.http://ulfizulfa.wordpress.com/2012/11/18/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/.23 november 2013

Comments

Popular posts from this blog

PIDATO IDIOLOGI WANITA SHOLEHAH

PPKN Kelas 5 ( (keragaman sosial budaya Masyarakat)

Pengertian IAD , ISD dan IBD